Tampilkan postingan dengan label IPB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPB. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 Agustus 2013

New Family - IGTF Banjarnegara



“Selalu berani mencoba karna kesempatan itu takkan terulang ke-2 kalinya – mba yul”
(Rahma Nurina)

Kadang bahkan diri sendiri menjadi orang yang paling tidak mengenal. Terkadang malah orang lain yang lebih mengenal. Manusia seringkali berprasangka dan tak jarang prasangka itu adalah negatif yang membawa ketidakbaikan bagi dirinya sendiri. Berprasangka bahwa orang ini menganggap kita begini, orang itu menganggap kita begitu. Nyatanya lain prasangka, lain kenyataan. Maka cukuplah kita berprasangka positif bahwa setiap manusia itu adalah saudara, utamanya sesama muslim. Dan kemarin ada seseorang yang memberikan penilaian tentang diriku. Terimakasih untuk Rahma Nurina atas penilaian pada mbakmu yang kadang sok tau ini. Semoga penilaianmu bisa menjadi renungan bagi mbak dan jadi pelajaran berharga buatmu. 

Oh ya, apa kabar pembaca setia blog ? #ngayal - Berasa punya banyak pembaca aja, palingan juga yang buka diri sendiri, hehe... Tapi gak papalah toh aku juga nulis buat diri sendiri. Postinganku kali ini tentang IGTF yang baru sebulan kemarin selesai aku jalani. Dengan banyak alasan yang sudah aku sampaikan di postingan sebelumnya, baru kali inilah aku bisa memposting tulisan tentang IGTF ini. Yah,, meskipun sedikit kadaluarsa, tapi semoga tetap bisa dinikmati dan diambil pelajarannya.

Bermula dari keinginanku untuk ikut KKP atau kuliah kerja praktek, berhubung dari departemenku tidak mewajibkan KKP sehingga kalau mau ikut harus mendaftar terlebih dahulu. Sebenarnya aku telah mendaftar ke departemen untuk ikut KKP, kebetulan yang ikut hanya aku seorang karena teman-teman yang lain lebih tertarik untuk ikut magang di beberapa perusahaan. Namun karena ada beberapa hal membuatku akhirnya tidak terdaftar ikut KKP. Kesel sih awalnya, tapi kemudian beranggapan bahwa mungkin Allah tidak menghendaki aku ikut KKP dan nyatanya Dia memang menunjukkan padaku cara lain untuk aku bisa terjun ke masyarakat secara langsung, yakni melalui IPB Goes To Field (IGTF). Alhamdulillah, aku yakin ini memang jalan Allah yang terbaik untukku.

IGTF adalah kegiatan yang diadakan oleh LPPM IPB sebagai bentuk pengabdian dalam rangka ikut andil dalam kemajuan dan kesejahteraan masayarakat dan bangsa. Kali ini aku ikut andil dalam program tersebut, dengan tema program “Pengembangan Agrowisata Durian” di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kalo denger judul programnya sih setiap orang kayaknya bakal nyangka bahwa agrowisata itu sudah jadi dan tinggal dikembangin semisal dibidang pemasarannya, termasuk juga aku waktu pertama kali milih tema tersebut sebagai opsi pertama dari tiga opsi yang diberikan. Pemasaran adalah bidang penelitian yang insya Allah akan kujalani di semester yang akan datang, apalagi aku memang tertarik pada dunia ekowisata dan semacamnya, termasuk juga agrowisata sebagai objek penelitianku. Jadi, aku kira tema ini adalah pilihan yang tepat buatku. Oia, sebenarnya aku juga punya alasan kedua kenapa milih tema ini, aku doyan banget durian, hehe, karena judulnya pengembangan dan sudah berprasangka bahwa pohon duriannya sudah berbuah aku sudah membayangkan bisa makan banyak durian disana. Tapi usut punya usut, perkiraanku dan para peserta lain salah total. Karena saat kami ikut kuliah pembekalan dosen pembimbing menjelaskan bahwa kawasan tersebut masih dalam tahap perencanaan untuk dijadikan kawasan agrowisata durian. Misi utama kami, para peserta IGTF, adalah menyelesaikan pra-site plan yang telah dibuat oleh Pak Ian, dosen pembimbing kami, menjadi site plan. Mungkin bahasa sederhananya adalah membuat peta kawasan untuk mempermudah para petani setempat dalam membagi petak-petak tanaman pada kawasan. Dan ini adalah pekerjaan anak-anak arsitekstur lanskap yang aku tidak mengerti sama sekali. Mengerti sedikit mungkin iya, tapi kalo disuruh ngerjain aku bakal nyerah duluan, jauh diluar bidang keilmuanku saat ini di manajemen yang notabene tentang pemasaran, sdm, keuangan dan produksi hilir. Tapi aku tak kehilangan semangat meskipun ternyata 80% IGTF ini tidak sesuai dengan tujuan awalku, tapi toh aku tetap bisa mengabdi kan? J

Dengan serangkaian kuliah pembekalan yang kamu lakukan di minggu-minggu ujian, akhirnya waktu pemberangkatan tiba setelah sehari sebelumnya dilaksanakan pelepasan peserta IGTF oleh Rektor IPB, Bapak Herry Suhardianto, dan sedikit materi tentang pengabdian yang disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina,  Bapak Anis Baswedan. Oia, aku lupa menyampaikan bahwa pada kesempatan kali ini kegiatan IGTF bekerja sama dengan program “Mahasiswa Mengabdi”-nya UPM, itu mengapa Pak Anis ikut memberikan materi. Mau tau apa materinya? Mungkin lain kali kuposting materi yang disampaikan oleh rektor UPM tersebut. Tepatnya hari Minggu, tanggal 23 Juni 2013 kami ber-27 orang plus dosen pembimbing, Bapak Ian, berangkat dengan menggunakan bus dan tiba esoknya saat adzan subuh baru saja berkumandang dari masjid agung. Kami singgah sementara di masjid agung untuk sholat subuh dan bersih-bersih sebelum acara penyambutan di kantor Bappeda. Setelah penyambutan, kami kembali mobilisasi dari alun-alun kota ke desa dimana kami akan tinggal selama kurang lebih 21 hari, yakni desa Glempang, Kecamatan Mandiraja. So, perjalanan panjang pun dimulai... :D


Dimulai dari orientasi tapak dan orientasi desa, kami mulai menjalankan tugas-tugas kami di Desa Glempang ini. Saat pertama kali sampai di tapak, yang saat sebelumnya hujan deras mengguyur desa, membuat kami kewalahan berjalan menyusuri jalan setapak karena sebagian besar jalan yang kami lewati berupa tanah liat yang karena hujan jadi becek dan licin. Teman-teman yang kebanyakan pakai sandal jepit akhirnya lebih memilih dilepas dan akhirnya nyeker. Setelah sedikit bersosialisasi dengan penduduk yang tidak sengaja bertemu sedang panen gembili, sejenis ubi rambat, dan tentu saja ke pertapan yang menjadi tujuan kami. Inilah yang paling menakjubkan, pemandangan yang terhampar sepanjang perjalanan itu sangat indah. Mandiraja khususnya Glempang merupakan kawasan dengan kontur lahan yang berbukit di daerah pedesaannya, sejauh mata memandang terhampar bukit menghijau yang gak bakal bosan dipandang mata, ceilleee...  Tak lupa kami juga sempat berfoto-foto, jepret sana jepret sini, walau ala kadarnya menggunakan kamera hp, yang penting aku gak melewatkan pemandangan yang indah itu, berasa udah mau pergi padahal kami masih akan tinggal disana selama tiga minggu kedepan. Malamnya kami berkesempatan ikut dalam kumpul kelompok Tani Sido Subur, kesempatan langka yang kami dapatkan karena jarang sekali mahasiswa yang turun lapang bisa bertemu langsung dengan masyarakat poktan. Hal ini akan mempermudah kami dalam menganalisis permasalahan desa dan tentu saja dalam menyelesaikan tugas yang diberikan LPPM IPB kepada kami.

Tugas kami secara garis besar dibagi menjadi tiga, yakni pemetaan petakan lahan untuk pembuatan site plan, pemetaan profil lahan untuk irigasi, dan suvey social mapping. Pembagian tugas pun dilakukan oleh ketua kelompok. Pada minggu pertama kebanyakan teman-teman turun lapang untuk melakukan pemetaan lahan, namun ada sebagian kecil yang melakukan survey pemetaan sosial, mereka berkunjung ke Balai Penyuluhan dan juga ke rumah-rumah warga. Selain tiga hal tersebut, kami juga ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat di Desa Glempang seperti Sadranan atau Nyadran sebagaimana masayarakat setempat menyebutnya, pengajian ibu-ibu, pembuatan kerajinan tangan, pembuatan gula kelapa, pembuatan sriping pisang rajalawe dan banyak kegiatan lainnya. Minggu kedua adalah minggunya social mapping, dimana semua peserta berkeliling desa untuk melakukan wawancara dan bersosialisasi dengan tokoh masyarakat di desa. Di minggu kedua ini kami hanya ber-25 orang karena dua ketua kelompok kami kembali ke Bogor untuk mengurusi kepentingan lain. Yang satu wisuda namanya, yang lainnya ngurus jadwal sidang. Ketua kelompok di kelompok IGTF Banjarnegara ini memang ada dua orang, jangan tanya kenapa karena awalnya aku juga bingung. Tapi sudah diceritakan lengkap disini oleh salah satunya, Kak Najmi. Minggu terakhir adalah minggunya laporan. Di minggu ini kami merekap data yang sudah dikumpulkan untuk selanjutnya disatukan menjadi laporan, sehingga memang tidak terlalu menyibukkan kecuali yang datanya kurang dan harus kembali turun lapang untuk melengkapinya. Banyak kejadian selama tiga minggu kami bekerja melaksanakan tugas, yang serius sampai yang lucu, yang membahagiakan dan yang mengharukan, ada juga yang mengesalkan, mulai dari blusukan ke hutan hingga kekenyangan atas suguhan yang diberikan oleh warga desa yang sangat baik hati. Kami juga berkesempatan berkunjung ke datatan tinggi Dieng yang menjadi objek pariwisata di Banjarnegara. Agar ceritaku tak terlalu panjang lebar, Kak Najmi sudah menuliskannya disini dengan sangat lengkap, so silakan dibaca aja. Ada gunanya juga aku nulis belakangan, teman-teman yang lain udah pada nulisin juga soalnya, hehe...
Fariz Harindra - Ketua 1
Nurul Najmi - Ketua 2
Beralih ke hal berikutnya, aku ingin cerita tentang rumah tempat aku menginap, yang jelas beserta orang-orang yang tinggal didalamnya. Kami tinggal dirumah yang cukup besar aku bilang kalo ukurannya rumah di pedesaan, namun masih sederhana karena masih belum lengkap. Nama pemiliknya Pak Karmo, ia tinggal bersama anak perempuannya yang masih berumur sekitar enam tahun, namanya Aina. Istrinya seorang TKW di Korea. Seperti yang kami bilang sebelumnya, rumah yang kami tinggali belum lengkap, termasuk kamar mandi yang belum jadi, alhasil untuk keperluan mandi dan cuci kami menumpang dirumah depan yang juga ipar dari Pak Karmo, kami biasanya memanggil Bu Arif. Untuk makan sehari-hari kami juga makan didapur Bu Arif karena ia yang memasak makan untuk kami selama tiga minggu didesa. Pak Karmo dan Bu Arif adalah orang yang baik hati, mereka suka ngobrol dan gak bosan-bosannya ngobrol dengan kami, terutama sama salah satu dari kami, sebut saja Rahma. Rahma juga yang paling sering main bareng Aina, sepertinya dia yang paling disayang oleh Aina diantara ketujuh kakak-kakak yang lain, hehe. Yang menempati rumah Pak Karmo berjumlah delapan orang dengan personilnya Trini yang ngefans banget sama Korea, Dyah yang sering dibilang mirip artis, Rahma yang suka ngobrol dan supel abisss, Dian yang blak-blakan dan punya seabreg film, Lilis yang kadang rame kadang pendiam, Pelangi yang kadang narsis tapi selalu berhati-hati dalam bertindak, Atari yang kalem tapi tak terduga dan sering diguyonin sama si Arif yang baru masuk SMA (anaknya Bu Arif), dan aku yang beginilah, hehe... Geng Pak Karmo, begitulah kami sering disebut oleh teman-teman yang lain.

 

Berdelapan kami menjadi rombongan yang seringkali tepat waktu telat saat kumpul dengan banyak alasan, antri kamar mandi-lah, sarapan belum jadi-lah, cucian setumpuk-lah, dan beragam alasan lainnya. Tapi meskipun begitu kami tetap semangat dalam melakukan tugas-tugas. #ngeles :p Ciri khas lain dari geng ini adalah tiap malam sehabis kumpul dengan yang lain pasti ada yang namanya “show time” dimulai dari mbak Trin yang nge-dance ala artis Korea dan yang paling sering nonton film di laptopnya Dian. Tapi yang paling mengharukan buatku adalah saat buka puasa di hari pertama (hari kedua untukku), teman-teman beserta pak Karmo dan Bu Arif memberikan surprise untukku, mereka merayakan miladku yang jatuh pada hari itu, 10 Juli. Walau sederhana, hanya dengan roti tawar yang di tulisi “Happy Birthday” menggunakan susu coklat, tapi itu benar-benar membuatku terharu. :’) Namun setelahnya jangan tanya, aku disuruh mencuci semua piring kotor yang ada, jadi inem sementara deh. Tapi gak papa, aku kerjain dengan sukacita :) Oia, selain Geng Pak Karmo, teman-teman yang lain juga pada ngucapin selamat, ada yang langsung, ada juga yang lewat sms karena hari itu ada sebagian anak yang pergi ke Jogja, dan ada juga yang sudah balik ke Bogor karena ada ujian perbaikan. Sayang, Pelangi gak ada diantara kami. Setelah tarawih, teman-teman semua berkumpul di rumah Pak Karmo untuk makan es degan, kebetulan gengnya pak Karmo baru dari desa sebelah untuk ngambil kelapa muda, sekalian deh mereka pada bilang ngerayain miladnya Kak Yuli. Alhamdulillah, makasih semuanya...

Sepertinya tulisanku kali ini sudah terlalu panjang yak? Maklumlah banyak hal-hal seru yang aku dapatkan di tiga minggu tersebut, baik dari kejadian-kejadiannya maupun dari orang-orangnya. Ke-26 orang anggota IGTF Banjarnegara (tentang bagaimana karakter mereka bisa dibaca disini) dan tentunya masyarakat desa Glempang, khususnya mereka yang rumahnya kami tinggali selama sekitar tiga minggu itu, menjadi keluarga baru bagiku. Keluarga yang meskipun tak ada ikatan darah, tapi ada ikatan yang terjalin karena-Nya. Aku senang mengenal mereka dan aku bahagia bisa menjadi bagian dari mereka. Semoga kami semua tetap memiliki semangat, semangat durian banjarnegara yang sedang kami tunggu waktu berbuahnya... :D (ya)



“Salam durian banjarnegara! Keras dan Kuat luarnya, Manis dan Lembut dalamnya!”
(Fariz Harindra Syam - Ketua Kelompok)

Minggu, 05 Agustus 2012

Icons Blogger

Kita ada karena kebersamaan. Walau berbeda dengan ragam latar belakang yang kita punya, kita tau kita tak hanya sekedar teman, tapi sahabat seperjuangan. Setahun yang lalu kisah ini dimulai, dan kini kalian sungguh jadi bagian istimewa dalam kisah-kisahku.

Sabtu, 07 Juli 2012

Ucapan yang Terlambat

Untuk sebuah ucapan yang sangat terlambat aku sampaikan...

Yah, seharusnya ucapan ini telah aku sampaikan dua minggu yang lalu. Entahlah, ucapan ini spesial atau tidak, wakltu itu aku sengaja untuk tidak mengucapkannya tepat waktu, seperti  kebiasaanku sebelumnya. Pura-pura lupa, tapi setelah beberapa hari baru mengucapkannya. Tapi inilah aku yang dasarnya emang pelupa, keterusan lupa untuk ngucapin, seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya juga, hehehe :p 
Aku sih berharap mereka tidak kecewa karena waktu menyampaikan ucapan milad dariku kepada mereka yang mungkin tidak tepat karna amat sangat terlambat. Mereka? Yah, mereka. karena bukan hanya satu orang yang belum aku kasih ucapan selamat. Kali ini sebut saja mereka bocah, tapi bocah dewasa, tentunya...Hah, kok di sebut bocah??? --a jangan heran, mereka sendiri yang menyebut diri mereka bocah, mungkin sok pengen jadi bocah lagi :p, padahal sebenarnya dari sikap mereka sungguh amat dewasa, bahkan mungkin lebih dewasa dariku. Dan taukah kalian? kedua bocah yang aku maksud itu adalah pemimpin, pemimpin bagi ratusan teman-teman sebayanya di asrama, tepatnya asrama TPB IPB. Dan setelah menjadi pemimpin bagi teman-temannya dulu, kini mereka jadi pengayom, pengayom bagi adik-adik mahasiswa baru yang akan tinggal di asrama selama setahun kedepan. Meskipun mereka menyebut diri mereka bocah, tapi aku tau bahwa mereka bijak, cerdas, dan yang terpenting mereka sangat baik, cerminan kedewasaan yang patut untuk diteladani.

Karena kedewasaan bukan masalah usia, kedewasaan itu merupakan sebuah pilihan, iyaa kaan kawan??? :)

Sebelum memberikan ucapan dan memberi tahu siapa kedua bocah yang aku maksud, aku ingin bercerita dulu tentang mereka. Bocah pertama, seorang wanita yang sangat cantik dan pandai menggoreskan tinta. Aku mulai mengenalnya sejak masuk dan tinggal di asrama TPB. pertama kali mengenalnya, menurutku dia terobsesi menjadi entrepreneur, karna bahkan ketika seorang Ammah (Sebutan SR A4) bertanya "Ketika kamu diberi sebuah pena, apa yang akan kamu lakukan?". Jawabannya saat itu sempat membuat aku dan teman-teman satu gedung tersenyum, dia akan menjadikannya sebagai modal usaha, contohnya dengan menghasilkan karya yang bisa dijual dengan pena tersebut, atau mungkin menjualnya sebagai modal usaha yang lebih besar lagi. Saat itu ada anak-anak yang tertawa mendengar jawabannya, mungkin termasuk aku, tapi aku melihat yang lain darinya, aku melihat semangat dan kesungguhan dalam dirinya.
Wanita yang satu ini begitu lembut dan penyabar. Ah, aku bahkan iri dengan senyumnya yang begitu menawan. kenapa begitu? Karena aku terkadang belum bisa se-ikhlas dia dalam tersenyum. Ketika dia tersenyum, seolah tak ada beban dan masalah pada dirinya, meskipun terkadang aku tau bahwa dia sedang mengalami masalah yang berat. Akan tetapi dia selalu tersenyum dan membuat orang lain juga ikut tersenyum. Karyanya begitu memesona, siapa yang tak terhenyak diam ketika dia sedang bersenandung petikan-petikan bait-bait ciptaannya, bukan nyanyian, melainkan puisi. Dia bisa membawa suasana hati orang lain jadi bahagia, sedih, terharu, dan bahkan marah dengan tulisan-tulisannya yang bergelora. *kenapa aku jadi nyastra gini ya?* Tapi memang benar sih, dia salah satu wanita luar biasa yang aku kenal semenjak aku kuliah di IPB ini. 

Bocah kedua, seorang laki-laki yang sangat apa adanya tapi justru dari kesederhanaan itulah yang membuat orang-orang suka padanya. Pertama kali kenal dengannya aku lupa kapan tepatnya, yang jelas kami mulai kenal saat banyak kegiatan dari asrama dan juga kerena aku yang suka nimbrung-nimbrung di kumpul Lurah Asrama TPB IPB. Dan yang membuat aku akrab dengannya karna kami ada di satu divisi untuk sebuah kepanitiaan besar setahun yang lalu. Bocah yang satu ini kadang suka ngasal, tapi dari kengasalannya itu, ada makna tersembunyi yang dia saja yang tau apa maksudnya. terkadang kurang memperhatikan situasi dan kondisi di sekitarnya alias nyablak apa-adanya #plak Dia begitu perhatian pada teman-temannya, suka bercerita apa saja yang bisa diceritakan untuk mencairkan suasana, dan juga suka mendengar curhatan orang, salah satunya aku yang dulu juga suka cerita berbagai hal (baca: kegalauan) saat masih satu divisi, dan kadang sampai sekarang juga masih cerita seputar hal yang umum. Karena seperti aku bilang sebelumnya, meskipun dia rada koplak tapi dia adalah orang yang kadang bisa bersikap sangat dewasa dan tentu saja, bijak. Apa lagi ya tentang dia??? ah, banyak-lah pokoknya, sampe-sampe aku bingung mau nulisin ciri khasnya yang mana, terlalu banyak ciri khas dalam dirinya yang malah jadi gak khas lagi... #plakplak :D
Tapi ada stu hal yang kocak neh, terjadi beberapa hari yang lalu saat aku bertemu dia di belakang gym. Dia bilang "Ih, bude jahat lupa ulang tahunku" hahahaha..... Aku cuma bisa ketawa menyadari kesalahanku saat itu yang pura-pura lupa dan gak ngucapin, eh malah keterusan lupa gak ngucapin, hehehe... 
Sekarang aku mau ngucapin...

SELAMAT HARI LAHIR, KAWAN....


 Uhibbukumfillah, Sahabatku...
Semoga Allah senantiasa mengiringi jalan kalian untuk meraih masa depan yang cemerlang menuju syurga-Nya... Amiiiieeennnnn.... :D

Semoga kita selalu ingat ya kawan, bahwa hidup ini bukan seberapa lama umur kita, tapi seberapa banyak hal-hal bermanfaat yang kita lakukan untuk orang lain, lingkungan, dan agama kita.... (kutipan #lirik Nisa) ^^v

Teruntuk Sahabatku,
Muhammad Takbir dan Kamiltussyafiqoh

#maap ya telat banget tapi masih di tunggu traktirannya ampe sekarang,hehehe :p



Menapaki Jejak-Jejak Cinta Cakrawala Biru
---Yuli Astutik---



Selasa, 16 Agustus 2011

Hanya Kata Maaf yang Bisa Aku Ucapkan...


Ketika di awal aku melihat pengumuman itu, aku bersegera membuka blognya dan mencetak lembar formulir pendaftarannya. Keinginanku untuk ikut serta berkontribusi dalam kepanitiaan ini sudah tertanam sejak setahun yang lalu, saat itu aku menjadi salah satu peserta dalam kegiatan itu.
Sebuah perasaan yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata ketika acara itu berakhir, kesan yang sangat membuatku senang. Merasa bahwa acara yang aku ikuti saat itu merupakan acara yang paling akan aku kenang selama hidup. Acara yang begitu bermanfaat dan begitu membuatku sangat bangga mengikutinya.
Saat aku mengisi formulir pendaftaran kepanitiaan itu, aku kebingungan saat harus memilih divisi mana yang akan aku ikuti, meskipun sebenarnya dari awal aku tertarik pada kepanitiaan ini aku cenderung kepada dua divisi pilihan yang menurutku memang cukup bagus. Dua divisi inilah yang sebenarnya membuatku dulu tertarik ikut kepanitiaan ini, karna dua divisi inilah yang terjun langsung ke lapangan untuk mengatur dan menurutku juga jadi penentu berhasil atau tidaknya acara ini. Itu pendapatku dulu, berbeda dengan sekarang, meski ada dua divisi itu tapi tak ada divisi yang lain, acara ini takkan pernah bisa ada.
Dalam formulir itu ada dua pilihan yang harus aku tuliskan, pastinya kedua pilihan itu adalah dua divisi yang aku inginkan dulu. Hanya saja saat itu aku bingung divisi manakah yang harus aku jadikan pilihan pertama sebagai prioritas. Tapi pada akhirnya aku memilih salah satu divisi yang menurut banyak teman-temanku cocok untuk aku ikuti. Menurutku pun, mungkin ini cocok, dan lewat divisi inilah aku ingin belajar.
Kepanitiaan itu adalah kepanitiaan terbesar yang ada di IPB. Yah, kepanitiaan itu adalah kepanitiaan untuk Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru Angkatan 48 (MPKMB 48) IPB. Dan untuk kepanitiaan itu aku memilih masuk menjadi divisi Komisi Disipilin (Komdis). Mungkin divisi itu adalah divisi yang akan banyak tidak disukai oleh para mahasiswa baru IPB nantinya, tapi ada dorongan kuat untuk aku lebih memilih divisi Komdis ini daripada divisi Penanggung jawab kelompok (PJK). Di formulir itu ditanyakan apa alasanku mengikuti kepanitiaan ini dan memilih divisi yang aku jadikan pilihan pertama. Di situ aku tuliskan bahwa aku ingin menjadikan angkatan 48 menjadi angkatan yang lebih baik dari pada angkatanku dan kenapa aku memilih divisi komdis karena aku merasa aku pantas. Selain itu alasanku juga karena ingin belajar, bukan hanya belajar untuk mendisiplinkan adi-adik angkatan 48, tetapi juga belajar untuk lebih mendisiplinkan diri-sendiri.
Keinginan itu terwujud saat aku melihat pengumuman di mading asrama tanggal 18 Mei 2011, aku menjadi salah satu anggota dari divisi Komdis. Senang? Amat sangat. Saat itu aku merasa pintu perubahan untukku sedikit terbuka, akan banyak sekali pembelajaran yang akan aku dapatkan setelah ini, aku yakin itu. Di luar hal itu, banyak teman-temanku yang bertanya, “Yul, jadi panitia MPKMB ya? Jadi apa?”. Aku hanya tersenyum sambil menjawab, “Coba tebak!”. Setiap dari mereka pasti menjawab, “Pasti jadi Komdis!”. Yah jawaban mereka tepat. Aku lalu berfikir, apakah sedemikian terlihat bahwa mukaku adalah muka-muka seorang komdis? Aku hanya tertawa sendiri dalam hati.
Lalu, hari-hari sebagai panitia MPKMB pun dimulai. Malam itu 20 Mei 2011, saat RG pertama panitia MPKMB, para anggota komdis dikumpulkan di node ARL, dan di saat itulah kebersamaan kami dimulai. Tak hanya itu, tetapi juga berbagai kesibukan, latihan, serta mulai tercipta rasa kekompakan serta persaudaraan yang amat sangat kuat. Latihan rutin setiap hari senin dan kamis sore kami jalani. Dalam keadaan berpuasa sunnah kami lari keliling lapangan belakang gymnasium sebanyak dua kali putaran, push-up, sit-up, lalu sharing, dan setelah kumandang adzan terdengar kami berbuka puasa bersama walau hanya dengan air dan gorengan, saling berbagi dengan yang lupa tidak membawa bekal berbuka, rasanya sungguh lebih nikmat dari makan makanan selezat apapun.
Sebelum latihan rutin itu dimulai, pertama kali kami melakukan rapat divisi, saat itu di belakang gymnasium pukul 05.30 wib. Kami kembali mengenal lebih dekat setelah pertemuan pertama. Qiyamuddin Rabbani sebagai kepala divisi, Nur Hepsanti Hasanah atau Happy sebagai sekretaris divisi, serta anggota divisi komdis lainnya. Kabar terbaru saat itu adalah, nama divisi komdis akan dirubah menjadi divisi KPK atau Komisi Penegak Kedisiplinan. Entah dengan alasan apa nama divisi itu dirubah tak menjadi masalah bagi kami. Malah kami senang, karena dengan perubahan nama ini kami berharap sistem yang dikerjakan oleh kami nantinya sebagai penegak kedisiplinan bisa berjalan dengan baik, lebih baik dari dulu, dan tentu saja berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karna kamilah agen pembaharu. Saat itu, terciptalah jargon kebanggan kami, yang saat kami teriakkan jargon itu, membuat kami sendiri merinding mendengarnya. Dengan harapan semoga jargon ini benar-benar tertanam dalam diri kami.
KOMDIS! SIGAP, TEGAS, KUAT!
KPK! SIAP!
Saat radiv kedua, terpilihlah lima kapten yang akan menjadi pemimpin di setiap garda. Nugraha Ramadhan, Abdul Basith Hermanianto yang akhirnya digantikan oleh Muhammad Takbir, Teuku Muhammad Al-Kautsar, Nurrahman, dan Achmad Alkadri. Saat itu pula ada pemilihan bendahara divisi dan aku menjadi sebagai yang terpilih. Yah, aku menjadi bendahara divisi KPK yang membuatku mulai dipusingkan dengan urusan keuangan KPK. Sejak saat itu pula, aku sering ikut rapat dangan kadiv, sekdiv, serta para kapten untuk membahas masalah latihan rutin divisi KPK, tentang SOP panitia dan peserta, juga tentang alur mobilisasi peserta saat hari H nanti. Hal itu membuatku sering menginap di rumah Hepi untuk dimintai bantuan mengerjakan tugas divisi, tapi yang ada aku malah lebih banyak mengacaukan kayaknya. :p
Dan di latihan-latihan serta pertemuan-pertemuan divisi yang rutin dilakukan oleh KPK, aku mendapat julukan baru yang dilontarkan oleh Bani. “Yak teman-teman, sebelum kegiatan kali ini berakhir, mungkin ada yang ingin disampaikan oleh Yuli, yang mungkin akan jadi perusak suasana bagi kalian”, mungkin seperti itu kata-katanya waktu itu (aku agak lupa) dengan wajah yang sambil cengar-cengir. Intinya dia bilang bahwa aku adalah perusak suasana kesenangan anak-anak KPK. Aku tahu kalau dia hanya bercanda, jadi hanya aku tanggapi dengan muka ngambek yang dibuat-buat, meskipun jujur aku merasa tak nyaman dengan kata-kata Bani itu. Mungkin Bani benar, karena setiap kali aku ingin menyampaikan sesuatu, itu pasti berhubungan dengan keuangan seperti saat aku menagih uang roselt dan uang kaos. Aku bak jadi rentenir pagi-pagi bagi anak-anak KPK dan merusak kesenangan mereka. Tak masalah bagiku, yang penting tak ada masalah di keuangan KPK.
Kegiatan demi kegiatan dilakukan untuk melatih kemampuan kami, baik fisik, baris-berbaris, cara memberikan instruksi, serta public speaking yang baik. Kegiatan rutin yang kami jalani telah benar-benar mempererat tali persaudaraan kami. Tak ada lagi rentang penghalang antar sesama anggota KPK, semuanya sudah seperti saudara sendiri. Dan akupun terlanjur tenggelam dalam setiap suasana bersama mereka. Terbersit dihati bagaimana ketika kepanitiaan berakhir, akankah persaudaraan ini juga akan berakhir? Semoga tidak.
Saat sosialisasi MPKMB 1, aku bertugas memobilisasi peserta dari asrama A5 dan C4 Sylva. Pagi itu aku mulai bertugas sebagai seorang KPK, rasanya gak karuan. Aku takut melakukan kesalahan ketika melakukan tugas. Tapi semuanya berjalan dengan lancar, berkat bantuan dari semua teman-teman KPK. Tak sedikit dari kami yang melakukan kesalahan, tapi tak sedikit pula dari kami yang memberikan kinerja terbaik kami seharian itu. Meskipun kaki rasanya sangat ngilu, sampai anak-anak KPK minta kaki cadangan untuk sosialisasi esok hari :p, kami sungguh merasa senang bisa melaksanakan tugas kami sebagai KPK dengan baik serta tak mendapat citra buruk dari para peserta. Sosialisasi MPKMB 2 dan 3 telah kami lakukan, juga dengan memberikan kinerja terbaik kami. Rasa lelah kami terbayar dengan banyaknya peserta yang sangat mengapresiasi kegiatan ini, serta sedikit peserta yang melakukan kesalahan.
Menjelang puncak acara MPKMB, banyak sekali perubahan yang terjadi. Seperti perubahan tempat acara dan teknis acara. Hal itu membuat semua panitia kelimpungan. Tim PDD harus membuat dekorasi ruangan ulang. Acara harus merevisi juklak dan juknis. KPK lagi-lagi harus mengubah alur mobilisasi peserta, baik untuk mobilisasi berangkat dan pergi, serta mobilisasi untuk games outdoor. Terlihat semburat kelelahan dari wajah setiap panitia, tapi semangat dan keikhlasan mereka terpancar jelas mengalahkan rasa lelah itu. Begitu juga semangat kami dari KPK, akan selalu membara untuk memberikan yang terbaik bagi adik-adik kami angkatan 48.
11 Agustus 2011
Upacara Pembukaan MPKMB 48
Lapangan Gymnasium IPB
Upacara pembukaan MPKMB angkatan 48 dimulai jam 08.00 wib. Di buka langsung oleh Rektor IPB Dr. Ir.Herry Suhardianto M.Sc. Acara dilanjutkan di Graha Widya Wisuda IPB, dimulai dengan kata-kata sambutan dan sedikit pidato dari Pak Rektor, pengenalan UKM dan acara yang lainnya. Di akhir ada evalusi yang dilakukan oleh KPK, terasa menggantung dan tidak ada gregetnya memang, tapi semoga untuk selanjutnya lebih baik, yang penting kami benar-benar memberikan esensi yang baik dan benar.
12 Agustus 2011
MPKMB hari ke-II
Graha Widya Wisuda
Menghadirkan mantan menteri serta Menteri Pertanian Indonesia. Begitu banyak ilmu yang ingin kami berikan kepada adik-adik 48. Tapi ternyata begitu banyak dari mereka yang tak menghargai kerja keras kami. Mereka banyak yang tertidur saat Pak Menteri menyampaikan materi, tak ada sedikitpun penghargaan dari mereka kepada pembicara. Tak hanya itu, kami pun mendapat kabar dari berbagai pihak bahwa mereka banyak yang menjelek-jelekkan kami serta menghina kami sebagai KPK. Mereka menganggap kami sebagai tukang parkir dan lainnya yang terkesan menghina kami. Tapi kami tau, ini memang sudah menjadi resiko kami sebagai KPK. Untuk evaluasi kami merencanakan sebuah skenario untuk melepas ban PJLT karena mereka gagal mendidik etika adik-adiknya. Yah, skenario itu memang disusun secara dadakan sebelum evaluasi, tapi itu bukanlah akting kami. Itu benar-benar terjadi, bukan hanya PJLT yang merasa kecewa kepada peserta, kamipun sebenarnya merasa kecewa karna ternyata kami pun gagal mendidik mereka, karena etika mereka masih buruk.
Saat sore hari, acara buka puasa bersama laskar. Karna ban PJLT dilepas yang artinya PJLT dibebastugaskan, maka kamilah sebagai KPK yang memulai acara. Di laskarku, laskar 17, PJLT mengadukan bahwa adik-adik banyak yang meminta maaf atas kelakuan mereka, tetapi ada satu orang yang membuat salah seorang PJLT merasa kesal sekaligus sedih. Satu anak itu benar-benar tak menggunakan etika saat mengirimkan sms, menuduh PJLT yang macam-macam. Di sore itulah aku dan Iman, rekan KPK laskar 17, memberikan berbagai ceramah dan menyampaikan berbagai esensi dari apa yang kami lakukan, serta sedikit mendidik mereka tentang etika sebagai seorang mahasiswa. Kami hanya berharap apa yang kami sampaikan benar-benar bisa mereka renungkan dan mereka terapkan dalam kehidupan mereka. Pada akhirnya kami mengembalikan tugas teman PJLT sebagai pengayom adik-adik kami.
MPKMB hari ke-III
13 Agustus 2011
Graha Widya Wisuda
Dari pagi hari hingga sore, para peserta mengikuti kegiatan MPKMB. Dimulai dari pengenalan UKM, AMT, pembacaan ikrar pertanian, evaluasi, games outdoor, B-Spirit, dan diakhiri dengan penutupan yang spektakuler. Yah, penutupan MPKMB kali ini benar-benar spektakuler. Lagi-lagi kami membuat skenario untuk evaluasi hari terakhir, tapi sekali lagi, ini bukanlah akting. Kami benar-benar merasa kecewa atas banyak kejadian tak beretika yang adik-adik 48 lakukan. Kami benar-benar meluapkan emosi kami, tapi kami masih ada dalam koridor yang seharusnya, kami tidak bertindak karena rasa benci kami, kami bertindak atas rasa sayang kami, agar adik-adik kami menjadi generasi bangsa yang dapat di banggakan.
Kami memang pergi dari area lapangan gymnasium dengan membawa rasa kesal dan kecewa kami, tapi kami masih ingin memberikan persembahan terbaik kami pada adik-adik kami. Menunggu saat Diki menyampaikan beberapa pesan untuk 48 hingga akhirnya ketika mereka diperintahkan untuk berbalik badan dan menutup mata. Kami tak menghiraukan tas kami yang langsung kami lempar, entah seperti apa posisinya. Berlari menuju barisan terdepan panitia, di belakang para peserta menunggu alunan musik theme song MPKMB 48. Saat musik terdengar, akhirnya senyum keceriaan bisa kami tampilkan kepada adik-adik kami. Mereka melihat kami, KPK dan seluruh panitia berbaris di depan mereka dengan senyuman, serta mempersembahkan gerakan theme song MPKMB dengan kocaknya. Begitu bahagia saat melihat tawa adik-adik, lambaian ombak caping dan loncatan-loncatan kegembiraan mereka, begitu terharunya kami melihat adik-adik mengucapkan maaf dan terimakasih atas semua yang telah kami lakukan. Rasa lelah ini serasa sirna begitu saja dengan apresiasi mereka yang begitu besar menghargai kami.
Terima kasih adik-adikku Sahabat Tani 48, jadilah generasi terbaik IPB, jadilah pemimpin-pemimpin bangsa yang akan memajukan pertanian Indonesia serta bangsa Indonesia. T.T
13 Agustus 2011
Sekitar pukul 20.00
Pelataran Graha Widya Wisuda
Kami Divisi Komisi Penegak Kedisiplinan (KPK) MPKMB 48 berkumpul membentuk sebuah lingkaran setelah sebelumnya kami berfoto-foto menampilkan keceriaan bahkan keautisan kami. Haru mendera saat beberapa anak KPK menyampaikan kesan-kesan selama berada dalam kepanitiaan ini, bersama seluruh keluarga KPK. Rasanya kepanitiaan ini, keluarga ini, baru kemarin terbentuk, baru kemarin kami saling mengenal, hingga sekarang telah selesai tugas kami. Hepi menyampaikan berbagai kesannya sambil menangis bahagia karna misi kami sukses, serta sedih karena kebersamaan kita ini akan hilang seiring berjalannya waktu. Serta penutup dari Pak Komandan Bani yang meyakinkan kami bahwa kebersamaan ini takkan pernah hilang, karna kami akan tetap menjadi saudara. Yah, Ia benar, karna aku pun yakin persaudaraan ini akan tertanam jauh dalam lubuk hati.
Kawan, malam itu aku terdiam, tak tahu harus menyampaikan apa pada kalian semua. Menangis haru pun aku tak bisa. Begitu sangat ingin aku mengucapkan banyak terima kasih serta minta maaf, tapi lidahku seolah kelu, lisanku tak dapat berkata apa-apa. Aku benar-benar campur aduk, antara rasa bahagia, haru, dan sedih.
Terbayang lagi saat-saat bersama kalian tiga bulan terakhir ini. Aku seolah diseret dalam kenangan-kenangan indah beberapa waktu yang lalu. Saat latihan rutin, lari bareng, push-up dan sit-up bareng, buka puasa bersama, rapat serta makan bersama BPH KPK, foto-foto narsis n autis KPK, upgrading, ketawa-ketiwi bereng, latihan gerakan theme song dan bercerita ala Opera Van Java yang baru kemarin kita lakukan. Semua kenangan-kenangan itu takkan pernah terlupa. Seperti persaudaraan kita yang takkan pernah lekang di telan zaman, amin.
Terima kasih kawan atas persaudaraan ini, atas banyak pembelajaran yang kalian berikan. Maaf telah menjadi perusak suasana bagi kalian, menjadi seorang yang terkadang tak bisa mengerti kalian, menjadi seorang yang maunya sendiri, menjadi orang yang ceplas-ceplos, terkadang bicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu, menjadi orang yang selalu menegur dan sok mengatur, padahal dirinya sendiri melakukan banyak kesalahan. Sekali lagi hanya kata maaf yang bisa aku berikan kepada kalian, seluruh anggota KPK MPKMB 48, atas kesalahan-kesalahanku. Khususnya kepada teman-teman Garda 3. Maaf ya Iman, seringkali aku mendominasi di laskar. Maaf ya Kautsar, sering kali aku menegur kamu karena suara dan ketegasanmu yang kurang, padahal kalau saja aku ada di posisi kamu, aku juga belum tentu bisa melakukan apa yang aku katakan itu. Aku minta maaf ya kawan atas semua kelalaian dan kesalahanku.
Tak terlupa, terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Happy atas sikapku yang terkadang childish, suka mengeluh, dan tak sabaran. Juga pada Bani yang mungkin sering kesal pada sikap dan tingkah laku ku selama menjadi bendahara atau BPH KPK. Terima kasih dan permintaan maaf yang tak terkira untuk KPK, Kelurga Paling Kompak.
Mungkin memang hanya kata maaf itu yang bisa aku ucapkan...
16 Agustus 2011
H+3 MPKMB 48
Rasanya aku ingin sekali pagi tadi pergi ke GWW sebelum pukul 05.15 wib. Tapi MPKMB 48 telah usai, meskipun euforianya masih kental dalam hati. Ingin rasanya mendengar teriakan Sahabat Tani 48. Ingin pula melihat anak-anak KPK yang autis serta mendengar teriakan jargon kami yang lantang. Tapi sekali lagi, MPKMB 48 telah usai. Meskipun semangatnya masih membara di hati kami, KPK dan segenap panitia.
Note untuk KPK...
Qiyamuddin Rabbani : Komandan kita di KPK. Jujur ya, sering sebel kalo udah ngeliat Bani yang diam dengan muka yang agak ditekuk. Bikin kita jadi was-was. Maaf ya kalau aku salah (perasaan salahnya banyak banget deh ke Pak Komandan Bani nih :p), coz aku dah maapin kesalahan Bani selama ini. *loh? xD kabur...
Nur Hepsanti Hasanah : Bu Sekdiv, aku bakal jarang nih nginep di Rumah Sejahtera lagi. Jangan kangen aku ya say, ntar aku bakal sering-sering berkunjung ke RS buat nonton film lagi, hhe... :p Oiya, maaf ya kalo aku dimintain bantuan, bukannya ngebantuin, aku kadang malah mengacaukannya. *Kapan nih kita minta maaf ke satu orang itu?* ;D
Muhammad Takbir : Kapten Garda 2 n partner mobilisasi sylva. Maaf ya sering negur dan sok tahu. Makasih juga udah mau ngedengerin curcolanku yang gaje. Selain Hepi, kamu yang tau kekoplakanku di KPK, hhaha :D
Teuku Muhammad Al-Kautsar : Kapten Garda 3 yang selalu tenang. Maaf ya sering banget negur gara-gara suara n sikap ketegasan, dan juga suka jadi anak buah yang sok ngatur, semoga kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semangat....
Achmad Alkadri : Kapten Garda 5 yang garang tapi ternyata paling autis,hhe *peace Dri* Salut deh buat Kadri yang bisa memposisikan diri dengan baik selama di KPK, serta bisa menjadi seorang yang bijaksana yang bisa dijadikan contoh. Oia, pesan dariku jangan suka bikin gosip n jangan suka ngegodain orang lagi ya,,, -jleb-
Siska Cynthia : Partner garda 3 yang bertugas di laskar sebelah, laskar 18. Makasih banget ya sudah bantuin aku dulu menangani masalah keuangan KPK. Aku banyak belajar dari sikap dan ketegasan Siska, semoga kita bisa menjadi partner yang lebih baik. J
Iman Rizky Nurzaman : Partnerku di laskar 17. Maaf ya Iman, aku sering banget mendominasi di laskar. Terima kasih juga sudah bisa jadi partner yang baik dan saling membantu kekurangan satu sama lain. Semoga apa yang kita berikan kepada adik-adik laskar 17 tidak sia-sia dan benar-benar bisa mereka renungkan serta terapkan dalam kehidupan mereka... J
Hassyati Sabrina : Arin sayang, makasih ya atas begitu banyak pelajaran yang kamu berikan. Teruslah berkarya dengan sebaik-baik karya, aku yakin Arin bisa jadi penulis hebat nantinya. Makasih buat traktirannya, kapan neh yang kedua? Masih ditunggu loh, :p
Faizal Teguh Muhammad : Maaf ya Faizal kalo aku sering menegur dan sok ngatur penampilan, sebenarnya hanya menginginkan agar kita semua sesuai dengan SOP yang kita buat. Salut deh buat Faizal yang bisa tegas dan bijak dalam menghadapi semua teman-teman KPK serta seluruh peserta. Cie... yang banyak fans :D
Suwarti : Terima kasih ya Suwar atas pelajaran yang kamu berikan, kesabaran dan ketegasanmu menjadi pelajaran berharga buatku. Selalu semangat ya...
Dan untuk segenap KPK putra maupun putri. Terima kasih banyak atas semua yang telah kalian berikan. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian dan kesalahanku pada kalian semua. Semoga persaudaraan kita akan terus terjalin, tak lekang di telan zaman. Buat seluruh KPK putra, jangan terlena karna banyak fans, luruskan niat, jangan mudah berbelok, konsistenlah terhadap tujuan awal kalian. Untuk KPK putri, meskipun kita gak banyak fans, semoga perjuangan kita selama menjadi KPK tidak sia-sia.
Oia, jangan panggil aku budhe lagi, hiks T.T
Perjuangan kita di MPKMB mungkin sudah selesai, tapi MPF dan MPD masih menunggu kita tahun depan. Mari tetap semangat berjuang, karna kita tak hanya dituntut disipin saat MPKMB dan MPF atau MPD, tapi kita juga dituntut bisa disiplin serta bijak dalam setiap inci kehidupan kita. Ayo kita belajar dan berjuang bersama, yakinlah kita pasti bisa.... J
Semangat...
KOMDIS! SIGAP! TEGAS! KUAT!
KPK! SIAP

Rabu, 10 Agustus 2011

-Memori yang terkenang-



Tiga hari yang tak terlupakan…
Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru Angkatan 47.
Laskar Inspirasi 47
Graha Widya Wisuda, 17 Agustus, 23-24 September 2010
Tiga hari yang luar biasa itu memang takkan pernah terlupakan bagi kami “Sang Laskar Inspirasi 47”.Bahkan bukan hanya tiga hari itu yang tak terlupakan, tapi juga hari-hari sebelumnya saat kumpul laskar bersama para PJL yang selalu tersenyum ramah serta para Komdis yang siap mendampingi dan mengingatkan kami akan kedisiplinan, juga saat kumpul laskar mandiri untuk membuat name tag, mengisi biodata dan tanda tangan teman selaskar, membagi-bagikan peralatan MPKMB, membuat tempat sampah dan marka yang menyuarakan kebersihan bersama dan lain sebagainya. Saat itu aku menjadi Panglima Putri atau biasa disebut Patri di laskar 18 Panji 3.Aku menjadi semacam tangan kanan PJL yang bertugas memimpin dan menyampaikan informasi kepada seluruh anggota laskar 18 putri. Itulah awal hari-hari sibukku untuk persiapan MPKMB yang akan aku jalani.
Hari pertama, yakni 17 Agustus 2010. Di pagi yang cerah dan cukup terik itu kami segenap mahasiswa angkatan 47 serta para panitia berdiri menantang matahari mengikuti upacara memperingati kemerdekaan dalam keadaan berpuasa.Ada beberapa dari kami yang mungkin tidak kuat bahkan pingsan, tapi kebanyakan dari kami tetap berdiri kuat karna semangat yang membara.Setelah upacara, kami semua di bawa masuk ke gedung Graha Widya Wisuda IPB.Disana kami melihat kemeriahan luar biasa yang dipersembahkan oleh panitia, keriuhan dari ratusan bahkan ribuan peserta yang memenuhi GWW.Dahsyatnya ombak caping yang dilakukan oleh seluruh peserta, tampilan-tampilan yang menghibur dan elegan serta beredukasi tinggi.Sambutan hangat oleh Rektor IPB Dr. Ir.Herry Suhardianto M.Sc. serta para jajarannya,juga oleh ketua panitia MPKMB 47, Ahmad Fachruddin.Perkenalan berbagai UKM luar biasa yang ada di kampus, serta prestasi-prestasi yang telah ditorehkan.Mengingat hari itu adalah hari puasa, maka kegiatanpun disudahi ketika hari sudah siang. Tapi kemeriahan itu belum terhenti, karna akan berlanjut untuk dua hari selanjutnya di bulan September nanti.
Hari kedua dan ketiga, kami kembali disambut dengan berbagai ketakjuban yang melanda.Panitia menghadirkan bintang tamu yang tak tanggung-tanggung, yakni para pejabat pemerintah skala nasional, seperti menteri pertanian. Selain itu masih ada pula pengusaha atau entrepreneur sukses yang merupakan alumni IPB, serta bintang tamu lain yang tak kalah menakjubkan. Kami semakin diperkenalkan dengan dunia pertanian yang tidak hanya berkelut di sawah, kami diperkenalkan dengan arti pertanian secara luas, yang meliputi kelautan, kehutanan, peternakan, bahkan sosial ekonomi.Menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang bertumpu pada pertanian serta mempunyaipotensi yang luar biasa untuk pertaniannya. Bahwa menjadi petani bukanlah menjadi suatu hal yang memalukan, karna tanpa petani negara ini tidak akan ada artinya.Kami juga diperkenalkan pada dunia usaha, dunia entrepreneur yang menjadi salah satu dari visi misi IPB, menciptakan generasi yang memiliki jiwa wirausaha yang tangguh. Bahwa negara ini, Indonesia, membutuhkan begitu banyak wirausahawan yang akan memajukan kehidupan bangsa serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan bangsa ini.
Bintang tamu lainnya menghadirkan para mahasiswa berprestasi dan jago berorganisasi.Salah satunya adalah mahasiswa berprestasi tingkat nasional 2007, Danang Ambar Prabowo.Ia memberikan motivasi bahwa impian adalah salah satu yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk meraih sukses. Namun bukan hanya impian itu yang dikedepankan, karna tanpa adanya usaha yang sungguh-sungguh, impian itu hanya akan tinggal sebuah impian yang akan usang dimakan zaman. Ia dengan segudang prestasi yang diraihnya, berawal dari mimpi-mimpi yang ia tuliskan di selembar kertas, lalu ia tempelkan di sudut kamarnya, meskipun dengan berbagai cemoohan orang atas mimpinya yang dianggap tak realistis itu, namun akhirnya iabisa membuktikan, satu-persatu mimpi-mimpi itu tercoret, karna ia telah berhasil merengkuhnya dengan begitu nyata.
Pula menghadirkan seorang Suranto Wahyu Widodo, mantan presiden mahasiswa IPB tahun 2009, serta Achmad Firman Wahyudi, Presiden Mahasiswa IPB tahun 2010.Merekalah mahasiswa-mahasiswa berkharisma dengan segala kesibukannya kuliah dan mengejar prestasi, masih menyempatkan diri untuk memperhatikan rakyat serta menjadi pengawas dari kebijakan-kebijakan pemerintah.Merekalah yang memimpin pergerakan-pergerakan mahasiswayang menyuarakan kedamaian dan kemakmuran rakyat Indonesia.Mereka pula yang memimpin pergerakan mahasiswa yang turun ke bawah langsung untuk membantu masyarakat Indonesia.Mereka adalah sosok-sosok yang Insya Allah pantas untuk dijadikan salah satu teladan pilihan.Mereka yang kini membeberkan keadaan pemerintahan yang bobrok karena merebaknya KKN serta keadaan rakyat Indonesia yang semakin kritis dan terjerat kemiskinan. Perekonomian bangsa yang kacau balau, hukum yang timpang, juga dunia politik yang penuh kepalsuan. Mereka pula yang kini menyuarakan kepada kami bahwa pergerakan mahasiswa, peran mahasiswa dalam dunia pemerintahan itu sangatlah penting, karna kami adalah agen perubahan zaman yang akan membuat Indonesia semakin baik.
Terakhir adalah seorang motivator luar biasa bernama Aris Ahmad Jaya.Beliau menunjukkan pada kami bahwa setiap manusia itu memiliki potensi yang luar biasa meskipun terkadang manusia itu tidak menyadarinya.Setiap dari kami adalah pemenang, karna kami dilahirkan adalah sebagai pemenang.Maka jadilah pemenang, bukan pecundang setelah menjadi pemenang. Beliau juga menyampaikan tentang kodrat kami sebagai manusia yang tak berarti apa-apa di hadapan tuhan, lalu mengapa kami harus merasa sombong terhadap apa yang kami miliki? Kenapa pula tidak bersyukur dari setiap apa yang diberikan oleh tuhan, tapi malah terlalu banyak mengeluh. Beliau memberikan renungan yang dahsyat bagi kami yang mampu membuat kami menangis karna ingat akan semua kesalahan-kesalahan yang kami lakukan terhadap orang tua, saudara, sahabat, serta kelalaian kami atas titah-titah tuhan kami. Motivasi-motivasi yang terucap dari lisannya membuat semangat kami semakin membara untuk meraih semua mimpi-mimpi kami dan menjadi seorang pemenang dalam kehidupan kami.
Detik-detik akhir MPKMB 47, lapangan belakang gymnasium IPB.Kami melaksanakan simulasi aksi mahasiswa yang dipimpin langsung oleh Kak Firman Wahyudi.Kami berteriak dengan sepenuh hati mendukung orator yang sedang berorasi membela rakyat dan menuntut pemerintah atas kebijakan yang merugikan rakyat. Menagih janji wakil-wakil rakyat yang katanya akan menyejahterakan rakyat, tapi kenyataannya begitu menyengsarakan rakyat. Dengan semangat yang begitu membara, kami meneriakkan jargon kebanggaan mahasiswa “Hidup Mahasiswa” serta menyanyikan lagu yang membangkitkan semangat mahasiswa,yaitu lagu “Totalitas Perjuangan”. Simulasi berujung di lapangan belakang gymnasium dengan akhir yang sukses.Kami seluruh peserta berkumpul dan lalu menyanyikan theme song MPKMB 47 yang berjudul Laskar Inspirasi 47 sambil melakukan gerakan-gerakan yang sudah di ajarkan oleh PJL sebelumnya. Begitu meriah dan bahagia, karna setelah ini acara MPKMB akan segera selesai. Kami bahkan melupakan satu hal, yaitu evaluasi.
Evaluasi oleh Komisi Disiplin atau Komdis dimulai.Semua peserta terhenyak, diam seribu bahasa. Mereka menyampaikan kekecewaan yang begitu besar kepada kami karna begitu banyak tugas-tugas yang kami sepelekan, aturan-aturan yang kami langgar, serta etika-etika buruk yang kami tampilkan. ‘Inikah yang kalian sebut laskar inspirasi?’‘pantaskah kalian disebut laskar inspirasi?’ pertanyaan itu terlontar dari mulut mereka terhadap kami. Sempat terbersit dihatiku, kami mungkin masih belum pantas menyandang gelar sebagai generasi laskar inspirasi, karna aku sendiri dan banyak anak lainnya melakukan banyak kesalahan-kesalahan selama acara berlangsung.Aku pun maklum atas rasa kecewa mereka karna kami masih banyak yang bertingkah laku tidak selayaknya mahasiswa, bahkan sepertiga mahasiswa angkatan 47 tidak mengikuti acara Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru kali ini.Masih aku ingat begitu banyak anak-anak yang berpikiran komdis itu sok galak, sering membicarakan mereka yang kebanyakan tentang kejelekan-kejelekan mereka. Mungkin salah satunya adalah aku, meskipun sebenarnya aku tau fungsi mereka ada itu apa. Itulah resiko mereka, siap untuk dibenci oleh para peserta, untuk membuat para peserta bisa menerapkan kedisiplinan. Sebenarnya aku salut pada mereka, asalkan mereka sendiri mampu untuk menerapkan apa yang merekaperintahkan serta konsisten atas ucapan mereka, tapi ternyata masih ada saja anggotakomdis yang tidak sesuai omongannya dan tingkah lakunya juga tidak mencerminkan bahwa ia seorang komdis. Mungkin itu yang membuat kesalutanku menipis dan membuatku cenderung tidak respek terhadap mereka.Seperti saat ini, evaluasi mereka sampaikan lewat marah yang tidak jelas, tidak konsisten, karna saat ada perintah dari komandan komdisnya, banyak anggota yang tidak mendengarkan, sibuk ngoceh sendiri memarahi peserta.Salah satu dari anggota komdis merusak marka yang kebetulan itu adalah marka laskarku, yang membuatku semakin kesal.Mereka merobek buku tugas salah satu peserta, seakan tidak menghargai kerja kami.
Namun ketika muncul perselisihan antara komdis dan PJL, kami mulai sedilit takut, karena ternyata sebenarnya PJL juga kecewa terhadap kami.Tapi meskipun begitu mereka tak terima atas perlakuan komdis yang terlihat tak menghargai kami.Aku bingung saatakhirnya Kak Fachru datang untuk meleraikan, semua PJL terdiam, bahkan ada yang menangis, semua komdis pergi dengan hati kesal dan kecewa.Kak Fachru menyuruh kami untuk balik badan dan aku merasakan ada sebuah keanehan.Saat kami membalik badan kami lagi, kami melihat para PJL dan komdis saling berangkulan serta semua panitia berangkulan dengan penuh senyuman.Peristiwa tadi seolah tak pernah ada, karna itu hanyalah rekayasa mereka untuk mengakhiri agenda kali ini dengan kejutan.Tapi menurutku kejutan ini sedikit menggantung. Tak apalah, karna semuanya berakhir dengan bahagia, karna kami tau kakak-kakak komdis itu ternyata baik-baik semua, gak ada yang galak sebenarnya… hhe… J
Kami pun melampiaskan semuanya dengan saling bersalaman, tertawa ria bersama, termasuk dengan para komdis yang sebelumnya menampilkan muka garang, :p dan mengakhirinya dengan berfoto-foto bersama. Rasa lelah seperti telah hilang tak berbekas pada diri kami, semuanya menguap begitu saja.Berganti dengan keceriaan yang begitu luar biasa.Sungguh besar rasa bangga kami terhadap seluruh panitia MPKMB Laskar Inspirasi 47 yang telah menyambut kami dengan begitu luar biasa dahsyat.
Penyambutan ini benar-benar takkan bisa kami lupakan.Rugilah bagi mereka yang tak mengikuti kegiatan MPKMB ini, mereka tak bisa merasakan indahnya disambut dengan kemeriahan yang luar biasa seperti yang kami rasakan. Indahnya Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru Laskar Inspirasi 47 IPB, kenangan yang tak terlupakan seumur hidup kami… J
Setahun berikutnya…
09 Agustus 2011
H-2 MPKMB 48
Student Center Institut Pertanian Bogor…
Para laskar inspirasi itu kini sedang berjuang, rapat koordinasi berlangsung seharian tanpa rasa lelah walaudalam keadaan puasa.BPH selalu siap memimpin koordinasi dan mengawasi serta membantu seluruh panitia.Panitia acara menyampaikan jadwal acara hingga semua panitia mengerti masalah rundown dan kegiatan yang akan di laksanakan. Fund Rising memilah-milih perlengkapan peserta dan mengurusi masalah keuangan peserta serta seluruh panitia juga membagikan kaos panitia.Para PJLT sedang membagi-bagikan perlengkapan acara pada para peserta.KPK sedang membahas masalah alur mobilisasi yang sangat memusingkan dan membagi personil-personil yang harus berjaga di pos sepanjang alur mobilisasi.Medis melengkapi obat-obatan dan merekap riwayat kesehatan peserta serta menghubungi pihak rumah sakit.PDD sedang gunting-menggunting dan gambar-menggambar mempersiapkan dekorasi ruangan.Humas bolak balik menelpon rektor, wakil rektor, menteri, motivator, dan para bintang tamu lainnya. Logstran mempersiapkan serta mengecek seluruh barang-barang yang akan digunakan saat acara untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan. Bagian Konsumsi dan sponshorship membantu untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk puncak acara nanti.
Berbagai kesibukan itu telah terlihat dari beberapa hari yang lalu.Tak lelah, tak bosan, semua demi menyambut adik-adik.Sekuat tenaga, seluruh jiwa raga, dipersembahkan untuk memberikan yang terbaik.
10 Agustus 2011
H-1 MPKMB 48
Gladiator dan Graha Widya Wisuda
Rapat General seluruh panitia serta gladi bersih pelaksanaan kegiatan. Dekorasi di pasang di gedung kebanggan IPB dengan gotong royong, di hias menjadi semegah mungkin, semua bekerja bersama.Melakukakan simulasi mobilisasi.Simulasi acara. Melatih terakhir penampilan yang akan ditampilkan saat acara, baik pesembahan dari berbagai UKM kampus atau dari panitia sendiri. Memastikan semua acara telah tersusun dengan baik dan teratur. Mengecek sound system, LCD, AC, kamera CCTV, serta barang-barang lain yang menunjang acara. Para Kadiv memberikan briefing pada para anggota divisinya. Ketua Panitia memberikan motivasi kepada seluruh panitia bahwa perjuangan ini tidak akan sia-sia. Bahwa kita akan menyambut generasi yang Insya Allah akan menciptakan peradaban yang akan luar biasa dan senantiasa lebih baik.
Kini kami tau bagaimana ada di posisi panitia. Bagaimana sibuknya, bagaimana repotnya, bagaimana pusingnya,bagaimana lelahnya. Tapi kami tak boleh mengeluh, karna ini adalah kewajiban kami untuk menyambut dengan senyuman adik-adik kami, generasi penerus kami.
Di setiap hati para panitia, dihatiku terbersit, kesolidan ini sangat kental terasa dan mengakar dalam jiwa, semangat membara ini harus terus tertancap dalam sukma, dan hati ini harus senantiasa ikhlas dalam setiap perjuangan.Maka kerja keras ini haruslah membuahkan hasil yang baik, yang cemerlang, hasil yang membahagiakan, bukan mengecewakan.
Kini aku berdiri disini, bersama kawan-kawan Laskar Inspirasi 47, menjadi seorang anggota Divisi Komisi Penegak Kedisiplinan (KPK) yang merupakan nama lain dari Komdis. Aku menginginkan adik-adikku tidak seperti ku, tapi harus lebih baik dariku. Disini bukan berarti aku yang terbaik dan paling disiplin,aku disini adalah ingin belajar untuk mendisiplinkan diriku sendiri. Dan semoga cita-cita mendisiplinkan adik-adik 48 itu terwujud dan mereka menjadi generasi yang lebih baik dari kami.Aku dan seluruh anggota divisi KPK serta seluruh panitia MPKMB 48 ikhlas berjuang untuk IPB dan Indonesia yang lebih baik.
Karna kami,Laskar Inspirasi 47, ingin memberikan yang terbaik untuk seluruh Sahabat Tani 48.
Menuju… 11 Agustus 2011
Upacara Pembukaan MPKMB 48
Lapangan Gymnasium IPB
Terkenang akan kisah setahun lalu… Semoga semua berjalan dengan lancar dan sukses serta lebih baik dari tahun lalu… Amin… :-)