Kamis, 23 Agustus 2012

Diangkatnya Amanah

Sebelum berangkat ke Bogor, iseng-iseng mindahin catatan dari sebuah media sosial yang dulu aku tulis karena suatu sebab.  Tentang Amanah. Amanah yang harus di jaga karna ia akan diminta pertanggungjawabannya...

Jumat, 17 Agustus 2012

Sekedar Ingin berbagi.... #1




 Iseng, mindahin dari catatan dari sebuah sosial media... :D

Random~Ramadhan


Tak terasa, sungguh terasa begitu cepat, kini Ramadhan telah berada di penghujung untuk tahun ini. Malam ini adalah malam terakhir bulan penuh berkah ini dan aku merasa belum melakukan apa-apa yang benar-benar berarti sejauh ini. Ramadhan terasa berlalu begitu cepat, secepat kau hembuskan nafasmu. Oke, mungkin aku terlalu lebay, tapi coba deh kamu rasakan sendiri. Bukankah baru kemarin rasanya kita tarawih malam pertama, eh tau-tau sekarang tarawih malam terakhir Ramadhan tahun ini? Bukankan rasanya amat cepat?

Ramadhan berlalu memang bukan tanpa alasan. Semua memang telah ada waktunya. Ia pergi menjemput hari kemenangan, Aidil Fitri, hari penuh kesucian. Dan tentu saja ia akan kembali pada waktunya di tahun depan. Semoga saja kita semua masih bisa menyambut datangnya Ramadhan tahun depan dan merasakan nikmatnya berpuasa dan berkah yang tak henti-hentinya Allah limpahkan di tiap hari dan malam-malamnya... Amin...

Ngomongin masalah hari penuh kesucian, apakah iya setelah menjalani ibadah puasa sebulan di bulan Ramadhan ini kita menjadi suci? Sesuci kain putih bersih seperti yang ada di iklan-iklan? Jawabannya “Wallahu’alam bisshowab”. Kita tak pernah tau karna hanya Allah yang tau. Manusia hanya bisa berusaha dan beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Diterima atau tidaknya usaha dan ibadah kita tentu saja itu semua urusan Allah. Yang jelas kita harus selalu berprasangka baik pada Allah, karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-hamba-Nya...

Ramadhan kali ini, aku bingung menghadapi beberapa hal. Tapi bukan masalah kesucian itu yang membingungkanku tentu saja. Hal itu tentang yang namanya ‘Konser kemuliaan Ramadhan’, ‘Tabligh Akbar’, atau apapunlah kegiatan semacamnya yang marak di tayangkan di berbagai stasiun TV swasta Indonesia. Katanya konser kemuliaan, tapi kenapa isi acaranya yang seolah-olah bukan memuliakan Ramadhan? Tidak ingin berprasangka buruk, hanya melihat suatu kenyataan yang ada. Memang sih di dalam acara itu ada yang namanya ceramah ramadhan yang di isi oleh para ustadz-ustadz kondang seperti Ustadz Jefri Al-Bukhori, Ustadz Guntur Bumi, dan ustadz lainnya. Itu sisi positif yang bisa kita ambil hikmah dan serap ilmu yang mereka sampaikan. Tapi coba kita tilik sisi negatifnya, kalo aku  bilang sih gak ada bedanya dengan konser dangdutan atau pop atau konser apapun yang biasa ada di bulan selain ramadhan yang menurut saya lebih banyak mudharat daripada pahalanya. Mending ketika lagu yang dinyanyikan oleh para artis itu lagu nasyid atau lagu rohani yang mencerminkan islam, setidaknya lagu netral yang berbicara masalah kedamaian atau kebersaman, lah ini yang dinyanyikan malah lagu-lagu dangdut atau pop bernuansa cinta yang sudah jelas tidak islami. Selain itu juga sempat aku melihat beberapa kali secara tidak sengaja ketika aku mengubah channel TV, para pengisi acara alias para artisnya (bukan ustadznya yang pasti) dan para penontonnya malah joget-joget dangdutan. Pantaskah ramadhan dihormati dengan cara yang seperti itu?

Bagi individual yang mungkin belum mendapat hidayah untuk bisa menghormati Ramadhan maka itu urusannya dengan Allah dan tak mempengaruhi orang lain. Dan buatku acara-acara sosial seperti yang aku bilang sebelumnya bukankah ditayangkan di media elektronik alias TV yang ditonton ribuan bahkan jutaan orang. Jelas saja akan mempengarruhi orang lain. Alhamdulillah ketika pengaruh yang mereka dapatkan adalah sisi positifnya, tapi jika sisi negatif yang tertangkap oleh otak dan hati mereka bagaimana? Bukannya mereka mendengarkan dan meresap ceramah yang disampaikan para ustadz tapi malah sibuk menikmati merdunya suara artis dan joget-joget yang tak jelas juntrungannya. Dan bukankah hal ini juga mengajarkan hal  yang tidak baik bagi anak-anak yang juga banyak nonton. Bisa saja mereka akan beranggapan tak masalah jika ramadhan di isi oleh hal-hal semacam acara tersebut. Padahal Ramadhan penuh berkah dan akan lebih berkah jika di isi dengan ibadah kepada Allah, tilawah, sholat, dzikir, dan segala macam ibadah lain yang jelas lebih sedikit bahkan tak memiliki mudharat. 

Allah maha mengetahui segala sesuatu. Ia tiada pernah melalaikan ciptaan-Nya. Dan Allah adalah sebaik-baik pemberi balasan. Wallahu’alam bisshowab...

“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an,sebagai petunjuk  bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil)......” (QS. Al-Baqarah 185)


Berharap bertemu Ramadhan tahu depan... (ya)

Menjejak Tapak Batas Cakrawala
---Yuli Astutik----          

Minggu, 12 Agustus 2012

Sekedar Cerita tentang CGTK *SMANSA 2010*


Malam semakin larut saja. Lagi-lagi kali ini aku insomnia, tidak bisa tidur. Atau karna aku memang sedang tidak ingin tidur? Entahlah. Jam di hp menunjukkan pukul 00.54 wib, di laptop 00.56 wib, dan jam dinding yang detak jarum detiknya menemaniku menunjukkan pukul 00.59 wib. Sudah error kali aku ya, sampe niat banget ngeliatin jam-jam yang ada dirumah.

Semakin malam semakin dingin. Nonton TV tapi filmnya bikin bingung. Lumayan seru sih, tentang dunia militer AS yang entahlah banyak hal yang aneh-aneh disitu. Yang ingatannya di hilangkanlah, diganti sama ingatan yang baru, yang kapten malah disuruh bunuh anak buahnyalah, dan sebagainya. Aku agak kurang berminat menontonnya. Hanya saja aku biarkan TV tetap dalam keadaan menyala agar rumah tidak terlalu sepi. Mau sholat atau tilawah lagi gak bisa. Mau main game udah bosan, dari tadi kerjaan maen game. Mau nulis sebenarnya bingung mau nulis apa, tapi ya dari pada gak ada kerjaan kan mending nulis? ya Kan... :D


Lokasi CGTK special Ramadhan

Kali ini aku ingin bercerita sedikit pengalamanku dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Agustus hari sabtu kemarin. Pengalaman baru yang lumayan menyenangkan dan jujur juga melelahkan. Sabtu kemarin aku mengikuti kegiatan yang bertajuk “Campus goes to kampoeng” bersama teman-teman SMANSA Pamekasan alumni tahun 2010. Kalau tidak salah acara ini pertama kali di usulkan oleh Arya, mantan ketua Osis saat SMA dulu yang sekarang juga satu kampus denganku di IPB. Awalnya sih aku gak tau apa-apa, hanya di ajakin untuk ikut kumpul angkatan 2007. Menurutku sih acara ini lumayan dadakan karena waktu untuk mempersiapkan semuanya sembilan hari dari kumpul pertama hari kamis tanggal 2 Agustus. Kumpul pertama yang dihadiri sekitar 30 puluhan anak, atau mungkin lebih, atau kurang, membahas konsep kasar acara yang akan kami adakan. Kurang efektif sih karna waktunya cuma sejam gara-gara banyak yang telat dan waktunya hampir buka puasa. Akan tetapi kumpul selanjutnya berjalan cukup efektif sehingga acara tersebut bisa berjalan dengan cukup lancar. Ada tiga jenis acara, yakni baksos, mengajar, dan buka puasa bersama. Aku sendiri tidak membantu banyak atas terselenggaranya acara ini karena beberapa kali tidak bisa ikut kumpul ataupun ikut membantu persiapan, dan juga bisa sedikit membantu di hari H. Tapi aku seneng aku bisa berpartisipasi di acara yang sungguh luar biasa ini. Yah, aku senang.
 
CGTK dimulai dengan berkumpul di rumah salah satu teman bernama Esy jam tujuh pagi. Sambil menunggu teman-teman yang lain, persiapan berangkat pun di lakukan. Waktu itu aku sedikit telat karena masih ada yang harus dikerjakan dirumah. Sekitar jam delapan kami berangkat, ada yang pake mobil, ada juga yang naik motor, aku sendiri ikut mobil salah satu teman karena medannya yang cukup susah jadi yang naik motor cuma yang laki-laki. Sedikit insiden nyasar terjadi, sepertinya penunjuk jalan yang ada di mobil depan agak sedikit lupa jalan menuju lokasi CGTK kali ini. Kebablasan sampe ke pelosok-pelosok yang jauh dari rumah warga. Teman yang satu mobil dengan ku berceloteh, “ini mah bukan kebablasan lagi, tapi jalan-jalan” hahaha... emang bener sih, kita jalan-jalan karena lumayan jauh juga. Setelah berbalik arah kembali, untunglah ada Rafli, Kadiv acara, yang akhirnya jadi penunjuk jalan hingga bisa sampai ke lokasi. Oia, lokasi CGTK kali ini di daerah Plakpak, tepatnya MI Miftahul Ulum 2, Kebun Sari, Desa Plakpak, kecamatan Pagantenan, Pamekasan.

Sebelum mulai mengajar, panitia melakukan briefing terlebih dahulu dengan sesama panitia dan kepala MI Miftahul Ulum 2. Panitia yang ikut saat itu sekitar 20 orang lebih. sesi mengajar kali ini dibagi menjadi tiga kelas, yakni kelas kesehatan, agama, dan ilmu pengetahuan. Terjadi penggabungan kelas antara kelas 1 dan kelasm 2, kelas 3 dan kelas 4, serta kelas 5 dan kelas 6. Sistem pengajaran di rolling tiap kelas. Aku sendiri kebagian mengaja di kelas agama. Sebenarnya sih lebih banyak mainnya yang dimana main disini disisipi dengan materi-materi. Bahasa kerennya edukasi entertaiment atau edutainment. Nah, kelas pertama kali yang saya dan Dita (PJ kelas agama juga) adalah kelas 5-6. Disana aku isi dengan cerita tentang kisah-kisah di zaman Rasulullah, yakni tentang sahabat-sahabat Rasul seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, dan Bilal. Anak-anak serius mendengarkan dan terlihat antusias karena banyak hal-hal baru yang beru mereka dengar. Saat aku cerita tentang Bilal yang seorang menjadi muadzin di jaman Rasulullah, mereka kebingungan saat aku bertanya apaitu muadzin. Mereka belum tau apa itu muadzin, dan akhirnya setelah mereka tau, mereka terlihat senang mengenal kosa kata baru dala kamus pendidikan mereka. Namanya anak kecil, saat aku minta salah satu dari mereka untuk mencontohkan adzan, mereka semua (yang laki-laki tentunya) pada tertunduk malu-malu. Pada gak mau kalo disuruh maju. Akhirnya yah terpaksa gak jadi meskipun pada akhirnya aku berhasil menarik salah satu dari mereka saat meteri agama hampir selesai. Hehehe... :D oia, Dita dan Tanti juga memberikan beberapa game buat mereka agar tidak terlalu bosan mendengarkan materi. Berlanjut ngajar di kelas gabungan kelas 1-2. Waduh, ini nih, jomplang banget dah.  Baru aja selesai ngajar di kelas 5-6 yang udah lumayan bisa dikontrol dan udah cukup mengerti, eh langsung masuk ke kelas 1-2 yang sangat sulit dikendalikan. Ada yang bicara sendiri dengan temannya, gak mendengarkan penjelasan. Waduh, aku sama Dita jadi kewalahan. Untung ada si Tanti, Hefdi ama Brom yang bantuin. Satu jam berlalu dengan main, nyanyi ala ala anak kecil menghafal (sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, rukun iman, nama-nama malikat, dll) dan membagikan banyak hadiah.  Jujur saja, saat itu aku kurang persiapan dalam meyiapkan materi pembelajaran. Jadinya kurang maksimal dalam mengajar. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar.

Setelah mengajar kelas 1-2, waktunya istirahat sholat dzuhur, dan selanjutnya mengajar di kelas 3-4. Berhubung aku dan Dita sudah kewalahan mengajar, aku minta Arya dan Ajang (yang juga PJ kelas Agama) untuk gantian mengajar. Dan taukah kalian apa yang di ajarkan Arya? Teman-teman yang lain termasuk juga aku sampe ketawa ngakak di luar kelas mendengar apa yang di ajarkan Arya. Arya sih cuma bercerita, sama kayak aku saat ngajar di kelas 5-6, tapi masalahnya yang diceritakan itu tentang perang salib. Jomplang banget kan? Kelas 5-6 aja gak tau apa artinya muadzin, ini udah belajar tentang perang salib, hahaha... Sebenarnya sih gak papa, kisah Muhammad Al-fatih sudah harus mereka dengar sejak dini. Alhasil, kami percaya deh sama apapun yang Arya sampein, semoga aja efektif dan melekat di otak anak-anak itu. Ajang juga mengajarkan tentang kebersamaan dalam bekerja, istilah asinganya Amal Jama’i, tapi versi anak-anak. Kalo dalam basa Madura , alakoh arèng-bhàrèng. Oia, ada juga neh panitia yang gak kebagian ngajar. entahlah siapa oknum yang memulainya, panitia yang gak ngajar ini malah maen game di posko alias kantor pengurus, ckckckck... #gelenggelengkepala

Setelah sesi mengajar selesai, agenda selanjutnya adalah baksos pada pukul dus siang. Tapi berhubung saya ada keperluan jadinya aku pergi sebentar ke rumah Tanti (adik angkatan di IPB) dan kembali saat teman-teman ternyata udah nyebar membagikan bahan pokok. Karena kami ceritanya ketinggalan, akhirnya aku dan Tanti keliling deh nyari teman-teman yang lain naik motor. Kebetulan tim pembagian sembako ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok satu yang di PJ-kan sama Andi (kalo anak-anak bilang sih tukan foto alias paparazzi, hehehe) naik motor, dan kelompok kedua jalan kaki yang di-PJ kan sama Deny. Nah, kebetulan aku dan Tanti juga naik motor, jadinya aku nyusul teman-teman yang juga naik motor. Meskipun agak ragu jalan yang kami lalui bener atau enggak, akhirnya kami bertemu juga dengan kelompok satu itu. Menyusuri daerah pedesaan untuk membagikan sembako ke rumah-rumah penduduk yang kurang mampu. Belum jam tiga kami sudah kembali ke sekolah yang menjadi posko sementara. Tepatnya di kantor pengurus MI Miftahul Ulum 2. Setelah istirahat dan sholat, acara kembali dilanjutkan dengan pemberian motivasi dari kakak-kakak kepada adik-adik MI Miftahul Ulum 2. Yah, gak aneh-aneh sih, motivasi seputar cita-cita mereka. Selain ada yang memberi motivasi, teman-teman yang lain sedang ribut nyiapin konsumsi untuk buka puasa bersama. 

Sekitar pukul 17.30 wib adzan berkumandang dan kami akhirnya berbuka puasa bersama di pelataran masjid yang ada di depan sekolah. Nama masijidnya aku lupa, hehehe :p namanya juga anak-anak, ya pasti ribut itu sudah biasa. Setelah sholat magrib berjama’ah, kami makan bersama-sama. Kebetulan ada beberapa anak yang tergesa-gesa mau pulang karena takut gak ada yng jemput. Maklum saja, daerah di sana kalo malam cukup gelap karena merupakan daerah persawahan yang jarang penduduk dan juga minim lampu penerangan.  Acara akhirnya selesai sekitar pukul 18.30 wib yang ditutup dengan  seremonial non-formal dengan kepala sekolah serta kades, yakni penyerahan bingkisan dari panitia serta sumbangan berupa baju-baju dan buku-buku, serta penyampaian kesan pesan juga ungkapan terimakasih. Panitia akhirnya pulang dan tiba dirumah Esy sekitar pukul 19.15 wib dan langsung ditutup ala pembubaran panitia. Wajah-wajah teman aku lihat sangat lelah, akan tetapi tersirat keceriaan di wajah mereka. Yah, tentu saja kami senang acara kali berjalan dengan baik dan lancar walau tak sempurna.

Foto-foto kegiatan CGTK Special Ramadhan... versi lengkapnya bisa diliat di album teman saya disini.
Hayo loh, pada maen game... :D

Olahraga siang-siang,,, jalan kaki nganter sembako...


Pak Guru Icang

Panitia Narsis dikit boleh lah... :p

sssttt,,, lagi serius...

Trio kesehatan... :D

Pak ketua CGTK

gaya dikit abis nganter baksos :D


briefing crew CGTK


Kadiv Acara


ngerangkap jadi tukang parkir pak? wkwkwk :p




LOL

ngajar kelas 1-2


begaya dikitlah...






adik-adik lagi belajar cuci tangan...
 

Kata Arya mengutip dari surah Ar-Rahman,
“Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Karena Allah telah memberikan karunia yang lebih pada kami untuk mengadakan menyuseskan acara CGTK Special Ramadhan kali ini. Maka seharusnyalah syukur selalu kita panjatkan atas kebesarannya. Semoga acara ini menjadi permulaan dari kuatnya ikatan tali silaturrahim antar panitia dan seluruh alumni SMANSA 2010, juga dengan para siswa MI Miftahul Ulum 2 dan segenap masyarakat  daerah Plakpak, serta semoga acara seperti ini tidak berhenti di tahun  ini saja, akan tetapi berlanjut untuk tahun-tahun selanjutnya nanti. Dan tentu saja semoga acara ini bermanfaat untuk semua elemen yang berpartisipasi, dan Allah selalu menertai kita...

Allah ma ‘ana...
Crew CGTK dan Siswa-siswi kela 3-4 Mi Miftahul Ulum 2

“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. Tuhan menggembirakan mereka denan memberikan Rahmat, keridaan, dan syurga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal didalamnya.  Mereka kekal di dalamnnya selama-lamanya. Sungguh di sisi Allah terdapat pahala yang besar.” (At Taubah : 20-22)

Amin.... :)

Dan sekarang di laptop sudah pukul 02.54, di Hp 02.52, sedangkan jam dinding pukul 02.57 wib. *bener-bener udah error* Yang lain udah pada bangun buat sahur, aku malah belum bisa tidur, huffftttt.... tapi tak apalah, setidaknya bisa bantu ibu nyiapan makan sahur... :D

Menjejak Batas Cakrawala Biru
---Yuli Astutik---        

Senin, 06 Agustus 2012

Karena Ada Bidadari di Bumi

Begitulah KEKASIH,
yang telah memberiku banyak hal,
dan akan menawarkan banyak hal,
Rahman dan Rahim-Nya,
menyentuh sejak awal kehidupan.
Pantas bila KEKASIH,
menginginkan kita menjadi rahmat bagi seluruh alam,
karna Asma-Nya hadir dalam setiap penciptaan,
dalam setiap huruf yang membentuk sebuah nama,
atau serangkaian kalimat,
DIA akan hadir,
selalu ada...
dan akan terus menyertai,
terbaca ataupun tidak,
disadari ataupun tidak,
dimaknai ataupun tidak,
utuh DIA meniupkan napas pada semesta.

Rahmat-Nya tak memilah dan tak memilih,
menyapa apa saja, siapa saja,
bahkan untuk sesuatu yang belum lagi sempat memiliki sebuah nama.
DIA mengajarkan manusia untuk melakukan hal yang sama.

Tapi tidak demikian dengan Rahim-Nya.
Rahim tidak dimiliki setiap manusia.
Rahim memilah dan memilih.
Rahim demikian istimewa.

Dalam diri seorang wanita ia ada.
Tapi tak setiap wanita berkesempatan menyambungkan rahimnya dengan Rahim-Nya.
Hanya seorang Ibu...!
Ya, hanya seorang Ibu...!
Yang telapak kakinya ada surga!
Beruntunglah Engkau, wahai Ibu!
Pada langkahmu dijanjikan surga.
Pada rahimmu, jalinan kasih mampu menembus cakrawala,
bersambung dengan Rahim-Nya.
Seorang Ibu dan rahimnya,
adalah sejatinya cinta.

Rahim bukan hanya sayang,
bukan hanya sentuhan.
Rahim menuntut pengorbanan,
kesediaan berpeluh membawa beban,
kesediaan memberikan bukan hanya untuk diri sendiri,
kesediaan untuk dititipi,
hingga kesediaan untuk sakit, disakiti, bahkan berkorban nyawa.
Pantas bila Rahim-Nya hanya menyapa mereka yang meyakini,
mereka yang siap mengabdi,
mereka yang siap dibebani,
mereka yang siap berbagi,
mereka yang siap mati,
untuk tegaknya panji-panji Illahi.

Demikianlah Rahim-Nya,
memilah dan memilih,
pemilik cinta sejati.


Kutipan dari novel
"KARENA BIDADARI ADA DI BUMI"


Ya Allah.......
Semoga kelak aku menjadi seorang perempuan dan seorang Ibu yang sejati....
Amien......
*sedang berharap*

Menjejak Batas Cakrawala Biru
---Yuli Astutik---               

Minggu, 05 Agustus 2012

Icons Blogger

Kita ada karena kebersamaan. Walau berbeda dengan ragam latar belakang yang kita punya, kita tau kita tak hanya sekedar teman, tapi sahabat seperjuangan. Setahun yang lalu kisah ini dimulai, dan kini kalian sungguh jadi bagian istimewa dalam kisah-kisahku.