Tiba-tiba
saja ingat akan sebuah catatan yang pernah aku posting dulu di sebuah akun
jejaring sosial FB. Tak bosan-bosannya aku membaca catatan ini, dan yah aku
ingin membagikannya untuk teman-teman yang baca blog ini. Mungkin sebagian dari
kalian sudah baca, karena sebenarnya catatan ini bukan catatan yang aku buat
sendiri. Aku mendapatkannya dari seorang Murobbi saat aku masih SMA dulu yang entah beliau dapat dari mana. Catatan
ini menginspirasikan aku tentang jati diri yang aku cari.
Bahwa menjadi
apapun diriku itu adalah sebuah ciri khas dan keistimewaan yang aku punya. Dan menjadi
apapun diriku, haruslah aku tetap sadar bahwa aku adalah hamba-Nya yang tak
berguna apa-apa tanpa Dia yang selalu memberikan kasih sayang-Nya yang tanpa
batas.
Aku adalah aku. Aku adalah hamba-Nya yang harus senantiasa bersyukur saat aku menjadi apapun itu.
Aku adalah aku. Aku adalah hamba-Nya yang harus senantiasa bersyukur saat aku menjadi apapun itu.
Aku hanya
ingin menjadi diriku yang terus memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang
bermanfaat bagi orang lain.
Aku adalah Yuli yang ingin hatinya menjadi seluas cakrawala biru di ufuk sana. Membentang indah dan senantiasa memayungi dunia.
Seperti diriku, maka...
Aku adalah Yuli yang ingin hatinya menjadi seluas cakrawala biru di ufuk sana. Membentang indah dan senantiasa memayungi dunia.
Seperti diriku, maka...
Jadilah
apapun dirimu...^^
Pantai Karang |
Pohon |
Paus Biru |
Elang |
Melati Putih |
Mutiara |
Kupu-Kupu Biru |
Menjadi kupu-kupu-lah, meski itu tak mudah pula. Sebab ia harus melewati proses-proses yang sulit sebelum dirinya saat ini. Sebab ia lalui semedi panjang tanpa rasa bosan. Sebab ia bersembunyi dan menahan diri dari sgala yang menyenangkan, hingga kemudian tiba saat untuk keluar.
Karang akan hadapi hujan, terik sinar mentari,
badai, juga gelombang. Elang akan menembus lapis langit, mengangkasa jauh,
melayang tinggi dan tak pernah lelah untuk terus mengembara dengan
bentangan sayapnya. Paus akan menggetarkan samudera hanya dengan sedikit
gerakan. Pohon akan hadapi petir, deras hujan, silau matahari, namun selalu
berusaha menaungi. Melati ikhlas ‘tuk selalu menerima keadaanya, meski tak
terhitung pula bunga-bunga lain dengan sgala kecantikannya. Kupu-kupu
berusaha bertahan, meski saat-saat diam adalah kejenuhan. Mutiara tak memudar
kelam, meski pekat lingkungan mengepungnya di kiri-kanan, depan dan belakang.
Tapi karang menjadi kokoh dengan sgala ujian. Elang
menjadi tangguh, tak hiraukan lelah tatkala terbang melintasi bermilyar kilo
bentang cakrawala. Paus menjadi kuat dengan besar tubuhnya dalam luas samudera.
Pohon tetap menjadi naungan meski ia hadapi beribu gangguan. Melati menjadi
bijak dengan dada yang lapang dan justru terlihat indah dengan sgala
kesederhanaannya. Kupu-kupu hadapi cerah dunia meskipun lalui perjuangan
panjang dalam kesendirian.
Menjadi apapun dirimu..., bersyukurlah selalu. Sebab
kau yang paling tahu siapa dirimu. Sebab kau yakini kekuatannmu. Sebab kau
sadari kelemahanmu.
Jadilah karang yang kokoh, elang yang perkasa, paus
yang besar, pohon yang menjulang dengan akar menghujam, melati yang senantiasa
mewangi, mutiara yang indah, kupu-kupu, atau apapun yang kau mau. Tapi,
tetaplah sadari kehambaanmu.
(Anonim)
Untuk
teman-temanku yang sedang berjuang meraih mimpi,,,
jadilah
kalian seperti apa yang kalian inginkan,,,
berjuanglah
dengan sekuat tenaga dan berikan yang terbaik yang bisa kita berikan,,,
karena
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain...
Marilah kita
tebar kebaikan di muka bumi ini...
Semangat ^^
Semangat ^^
0 komentar:
Posting Komentar