Jumat, 07 Oktober 2011

Cara ALLAH SWT membimbing kita...

Cakrawala itu kini kosong, sekosong hatiku saat ini...


Status itu aku posting beberapa hari yang lalu di akun jejaring sosial. Jujur saja keadaan itu benar-benar sedang terjadi. Beberapa hari ini aku merasa kosong, imanku turun, lebih senang menyendiri, badan rasanya sakit semua, dan seolah tak ada semangat untuk menjalani hari. Semua yang aku lakukan rasanya jadi sebuah kesia-siaan yang benar-benar menyiksa. Berbagai tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawabku terlalaikan hanya karena kemalasan dan lagi-lagi karena perasaan yang tak menentu. Ditambah dengan sikap beberapa orang diluar sana yang terkesan antipati dan tak menghargai apa yang aku katakan, istilah singkatnya CUEK.
Bahkan aku sendiri tak bisa mengerti keadaan hati dan perasaanku, hal itu semakin membuatku tersiksa. Dan satu hal yang ingin aku lakukan saat mengalami hari-hari itu adalah...
Berteriak sekencang-kencangnya dan menangis sepuas-puasnya...
Tapi ternyata tak bisa... ternyata itu tak cukup...
Lalu saat aku kembali membuka-buka file materi, entah materi mentoring, seminar, tulisan teman, artikel dari internet, dan lain-lain yang sengaja aku bawa dari kampung. Yah, file-file itu aku dapatkan saat aku masih di Pamekasan sana. Lalu aku menemukan bacaan yang sedikit menyegarkan hati dan perasaanku, yang membuatku sadar bahwa ini adalah bagian dari hidup yag harus aku terima dan pastinya harus aku hadapi.
Mungkin bacaan yang ingin aku tuliskan ini sudah pernah kalian baca, tapi tentu saja kalian takkan bosan membacanya. Karena ini kisah yang harus senantiasa kita renungkan bersama untuk menjadi manusia yang selalu bersabar dan percaya pada Allah SWT. Ingatkah pada kata-kata : “Prasangka Allah sesuai dengan prasangka hamba-hambaNya.

Suatu hari seseorang menemukan seekor calon kupu-kupu pada sebuah lubang kecil. Dia duduk dalam beberapa jam mengamati calon kupu-kupu itu yang sedang berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya ia telah berusaha semampunya dan tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, ia mempunyai tubuh gembung dan kecil, serta sayap-sayap yang mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergeaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah Jalan Allah SWT untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah sesuatu yang kita perlukan dalam hidup kita.
Jika ALLAH SWT membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita dan harapan yang kita inginkan. Kita mungkin tidak akan pernah bisa “terbang”...
Sesungguhnya ALLAH SWT itu Mahapengasih dan Mahapenyayang...

Ketika Kita memohon Kekuatan...
Dan ALLAH SWT memberi kita kesulitan untuk membuat kita tegar
Ketika Kita memohon Kebijakan...
Dan ALLAH SWT memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana
Ketika Kita memohon Kemakmuran....
Dan ALLAH SWT memberi kita otak dan tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran
Ketika Kita memohon Keteguhan Hati...
Dan ALLAH SWT memberi bencana dan bahaya untuk diatasi
Ketika kita memohon Cinta...
Dan ALLAH SWT memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicinta.
Ketika Kita memohon Kemurahan/Kebaikan Hati...
Dan ALLAH SWT memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti
Begitulah cara ALLAH SWT membimbing kita...

Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan dari ALLAH? Kadang Allah SWT tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti ALLAH SWT memberikan yang terbaik untuk kita. Kebanyakan kita tidak mengerti, bahkan tidak mau menerima rencana ALLAH SWT, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.
Tetaplah berjuang...berusaha...dan berserah diri...
Jika itu yang terbaik maka pasti ALLAH SWT akan memberikannya untuk kita...
Jadi, apapun yang kita terima dari ALLAH SWT adalah yang terbaik yang ALLAH SWT berikan...

Bacaan diatas  menyadarkanku pada suatu hal, bahwa hidup ini adalah ujian. Entah itu musibah yang menyakitkan atau peristiwa indah yang menyenangkan. Termasuk kali ini, apa yang menimpaku adalah sebuah ujian yang harus aku hadapi. Ini hanya sebuah masalah kecil dan ternyata aku masih terlalu banyak mengeluh menghadapi semuanya. Aku masih terlalu naif menghadapi hidup, aku masih terlalu cengeng untuk menghadapi kenyataan.
Yang tersisa kini adalah semangat yang harus kian membara seiring berjalannya waktu. Semangat itu tak boleh padam.
Tetap semangat menjalani hidup...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

"Allah tak menciptakan sesuatu pun dengan kesia-siaan" <--- salah satu prinsip yang masih saya pegang sampai sekarang :) Saya percaya, tak ada yang sia-sia di dunia ini - dari kehujanan, basah kuyup, sakit, semuanya, pasti akan ada maknanya. Pasti akan ada manfaatnya.

Tetap semangat mbak! :D

Unknown mengatakan...

thanks ya Kadri... :p
Insya Allah tetep semangat...