Setelah lima bulan hilang dari
dunia per-blog-an, akhirnya aku kembali dengan berbagai kisah yang ingin ku
ceritakan untuk semuanya, mulai dari yang bahagia juga yang sedih. Tapi sebelum
ku ceritakan kisah-kisah itu, aku akan cerita tentang alasan kenapa aku
menghilang selama lima
bulan ini. Simpel saja sebenarnya. Ada
dua hal yang membuat aku menghilang, laptop yang rusak dan susahnya koneksi
internet di laptopku yang baru sembuh dari kerusakan. Beberapa waktu lalu
laptopku mengalami kerusakan harddisk yang menyebabkan seluruh data di laptop
menjadi terancam hilang. Saat dibawa ke bengkel komputer, teknisinya bilang
akan diusahkan agar data-data yang ada di harddisk lama bisa dipindahkan,
membuatku sedikit bernafas lega. Karena harddisk rusak, alhasil aku harus
mengganti harddisk internal laptop yang notabene harganya cukup mahal, jadilah aku
harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Masalah dana alhamdulillah bisa teratasi
dengan adanya sedikit tabungan dan pemberian dari om dan tante. Tapi masalah
belum selesai, setelah itu laptop aku ambil dan bawa pulang, aku mengecek
data-data yang sudah dipindahkan. Ternyata tidak semua data bisa diselamatkan,
tapi yang membuat sedikit shock adalah data yang terselamatkan adalah data-data
yang sebenarnya tidak penting, folder yang isinya hanya film dan game saja,
sedangkan seluruh data penting baik itu materi-materi kuliah, data organisasi,
tulisan-tulisan yang aku buat, dan banyak lagi data hilang tak berbekas. Aku
kembali ke bengkel dan meminta teknisinya untuk sebisa mungkin memindahkan sisa
data yang ada di harddisk lama, namun hasilnya nihil. Nasi sudah jadi bubur,
percuma juga disesali, yang bisa dilakukan hanya bisa bersabar dan berusaha
cari rekapan data yang ada di teman-teman.
Oke, cerita
tentang laptop rusak selesai, kita beralih ke cerita sesi lainnya :) Oia,
sekitar sebulan yang lalu aku mengikuti kegiatan yang diselenggarakan LPPM IPB
dengan nama kegiatan IPB Goes To Field (IGTF) 2013 yang intinya hampir sama
dengan kegiatan KKP yang menjadi beban SKS bagi beberapa departemen di IPB,
bedanya peserta IGTF ini adalah peserta sukarela atau volunteer yang tidak
masuk SKS. Tentang bagaimana kegiatan yang berlangsung tiga minggu ini
insyaAllah akan aku ceritakan di postingan yang berbeda. Intinya adalah saat aku
mengikuti kegiatan IGTF ini aku ditempatkan di Banjarnegara, tepatnya di desa
Glempang yang susah koneksi internet lewat modem dan laptop. Jurnal harian
kegiatan yang sudah aku tuliskan dan siap posting akhirnya terbengkalai akibat
susahnya koneksi. Untuk mengirim email saja susahnya minta ampun, harus lewat
hp biar bisa dikirim. Lewat dari kegiatan IGTF aku pulang ke kampung halaman di
Madura, koneksi internet di rumah tidak terlalu sulit, tapi satu yang membuat aku
tetap tidak bisa koneksi internet yakni laptopku yang entah kenapa seolah
bermusuhan dengan modemku, gak bisa connect. Okelah, sepertinya memang harus
direparasi lagi laptopku itu, hehe :p
Wah, ternyata aku
sudah cerita panjang kali lebar ya, gak bosan kan bacanya? #halah sudah tiga minggu ini aku
dirumah, kerjaan dirumah gak jauh-jauh dari yang namanya makan (buka dan sahur,
kan lagi
puasa :p), ngerujak, nyapu rumah, nyuci, bantuin ibu masak, dan tidur, hehe… Kalau
sudah dirumah rasanya mau ngapa-ngapain itu males banget, alhasil jadi gabut
deh, apalagi di Madura itu panas banget. Sebenarnya sih panasnya gak jauh beda
dari Bogor, bedanya panas di Madura itu bikin kulit jadi kering banget,
ditambah angin kenceng yang bukannya malah bikin adem tapi malah bikin tambah
panas, udah gak ngerti deh cuaca di madura ini, jauh beda sama tiga tahun lalu
sebelum aku pindah ke Bogor buat kuliah. Oia, kemarin juga bapak dan ibu abis
panen padi, jadinya halaman depan rumah penuh dengan padi yang dijemur, nambah
panas suasana dirumah plus ancaman gatal-gatal, tapi berhubung dulu aku udah
biasa jemur padi jadi gak terlalu masalah. Kegiatan diluar rumah juga gak
terlalu banyak aku kerjain, gak sebanyak tahun lalu yang hampir tiap hari
keluar rumah. Ada
kegiatan Bedug SMANSA, yakni kegiatan bakti sosial dan buka puasa bersama yang
dilakukan oleh para alumni SMAN 1 Pamekasan dari empat angkatan terakhir. Tahun
lalu kegiatan ini juga dilakukan, tapi hanya dari angkatanku saja yakni angkatan
2007 dan sudah pernah aku posting di sini. Acaranya berlangsung tiga hari, dua hari baksos di desa,
hari terakhir bagi-bagi takjil dipusat kota
dan buka puasa bersama alumni di aula sekolah. Sebenarnya aku jadi panitia
dalam acara tersebut, tapi aku hanya berkesempatan ikut dua kali rapat dan dua
hari pertama kegiatan karena beberapa alasan. Allhamdulillah kegiatan itu
berjalan dengan lancar dan cukup sukses.
Sedikit kejadian
menegangkan sehari sebelum lebaran yang aku alami. Sore hari sambil ngabuburit aku
nganterin adik-adikku ke pusat kota
buat main disana. Ada
penyewaan scooter dan becak semacam odong-odong dimana penumpangnya yang empat
orang sama-sama ngegowes. Awalnya adik-adik main scooter dan mereka bermain
aman-aman saja, tapi saat mereka naik itu odong-odong, tabrakan pun terjadi.
Sebenarnya sih gak terlalu parah, karena yang ditabrak sama itu odong-odong
adalah sepeda motor yang sedang parkir. Namanya juga anak-anak, yang nyetir
alias adikku lupa mana rem sedangkan penumpang yang lain yakni adik sepupu
malah menggowes dengan cepat. Motor yang ditabrak juga gak rusak-rusak amat,
hanya tergores dibagian depannya saja, tapi
pemiliknya ngotot minta ganti rugi untuk mengganti bagian depan motornya, ya
jelas aja aku nolak, tergores dikit aja minta diganti semua, kan lumayan mahal itu bagian motor.
Entahlah, masalah itu bisa terselesaikan dengan bantuan si pemilik odong-odong
yang mengambil alih masalah. Bukannya mau lari dari tanggung jawab, tapi karena
pemilik motor gak bisa diajak kompromi jadinya aku hanya meninggalkan uang
ganti rugi ke pemilik odong-odong untuk disampaikan ke pemilik motor dan aku
disuruh pulang olehnya. Belum selesai keterkejutanku akibat insiden tabrakan
itu, sesampainya dirumah aku dapat kabar bahwa ipar mbakku meninggal dunia,
jantung jadinya berdetak gak karuan. Saat adzan berkumandang, aku yang biasanya
semangat berbuka puasa bareng keluarga jadi lemas dan gak nafsu makan. Gak cuma
aku tapi seluruh keluarga di rumah juga jadi banyak pikiran. Pertama kali neh
ngalamin kejadian kematian keluarga di malam lebaran, tapi kami hanya yakin bahwa
apa yang terjadi adalah suratan dari-Nya.
Yah, dengan
berbagai suka dan duka yang aku alami ini pasti ada hikmah yang terkandung
didalamnya. Hanya bisa berdo’a semoga diri ini bisa kembali fitri, menjadi
pribadi yang baru dengan belajar dari pengalaman-pengalaman berbagai peristiwa yang
terjadi tersebut. Amin…
Masih dalam suasana lebaran kan ya? Taqobbalallahu minna wa minkum,, minal aidzin wal faidzin,, mohon maaf atas khilaf dan salah diantara kita, semoga Allah menerima amal ibadah kita dan mempertemukan kita dengan ramadhan berikutnya… Amin…
Iedul Mubarok 1434 H
Menjejak luasnya Cakrawala Biru
~yuli astutik~
1 komentar:
Heee... banyak cerita yang baru kesampaikan sekarang, ya, Yul? Mohon maaf lahir batin juga ya... :)
Posting Komentar