Sebelum berangkat ke Bogor, iseng-iseng mindahin catatan dari sebuah
media sosial yang dulu aku tulis karena suatu sebab. Tentang Amanah.
Amanah yang harus di jaga karna ia akan diminta pertanggungjawabannya...
Kamis, 23 Agustus 2012
Jumat, 17 Agustus 2012
Random~Ramadhan
Tak terasa, sungguh terasa begitu cepat, kini
Ramadhan telah berada di penghujung untuk tahun ini. Malam ini adalah malam
terakhir bulan penuh berkah ini dan aku merasa belum melakukan apa-apa yang
benar-benar berarti sejauh ini. Ramadhan terasa berlalu begitu cepat, secepat
kau hembuskan nafasmu. Oke, mungkin aku terlalu lebay, tapi coba deh kamu
rasakan sendiri. Bukankah baru kemarin rasanya kita tarawih malam pertama, eh
tau-tau sekarang tarawih malam terakhir Ramadhan tahun ini? Bukankan rasanya
amat cepat?
Ramadhan berlalu memang bukan tanpa alasan. Semua
memang telah ada waktunya. Ia pergi menjemput hari kemenangan, Aidil Fitri, hari
penuh kesucian. Dan tentu saja ia akan kembali pada waktunya di tahun depan. Semoga
saja kita semua masih bisa menyambut datangnya Ramadhan tahun depan dan
merasakan nikmatnya berpuasa dan berkah yang tak henti-hentinya Allah limpahkan
di tiap hari dan malam-malamnya... Amin...
Ngomongin masalah hari penuh kesucian, apakah
iya setelah menjalani ibadah puasa sebulan di bulan Ramadhan ini kita menjadi
suci? Sesuci kain putih bersih seperti yang ada di iklan-iklan? Jawabannya “Wallahu’alam bisshowab”. Kita tak pernah
tau karna hanya Allah yang tau. Manusia hanya bisa berusaha dan beribadah
sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Diterima atau tidaknya usaha dan
ibadah kita tentu saja itu semua urusan Allah. Yang jelas kita harus selalu
berprasangka baik pada Allah, karena Allah sesuai dengan prasangka
hamba-hamba-Nya...
Ramadhan kali ini, aku bingung menghadapi
beberapa hal. Tapi bukan masalah kesucian itu yang membingungkanku tentu saja. Hal
itu tentang yang namanya ‘Konser kemuliaan Ramadhan’, ‘Tabligh Akbar’, atau
apapunlah kegiatan semacamnya yang marak di tayangkan di berbagai stasiun TV
swasta Indonesia. Katanya konser kemuliaan, tapi kenapa isi acaranya yang
seolah-olah bukan memuliakan Ramadhan? Tidak ingin berprasangka buruk, hanya
melihat suatu kenyataan yang ada. Memang sih di dalam acara itu ada yang
namanya ceramah ramadhan yang di isi oleh para ustadz-ustadz kondang seperti
Ustadz Jefri Al-Bukhori, Ustadz Guntur Bumi, dan ustadz lainnya. Itu sisi
positif yang bisa kita ambil hikmah dan serap ilmu yang mereka sampaikan. Tapi coba
kita tilik sisi negatifnya, kalo aku bilang sih gak ada bedanya dengan konser dangdutan
atau pop atau konser apapun yang biasa ada di bulan selain ramadhan yang
menurut saya lebih banyak mudharat daripada pahalanya. Mending ketika lagu yang
dinyanyikan oleh para artis itu lagu nasyid atau lagu rohani yang mencerminkan
islam, setidaknya lagu netral yang berbicara masalah kedamaian atau kebersaman,
lah ini yang dinyanyikan malah lagu-lagu dangdut atau pop bernuansa cinta yang
sudah jelas tidak islami. Selain itu juga sempat aku melihat beberapa kali secara
tidak sengaja ketika aku mengubah channel TV, para pengisi acara alias para
artisnya (bukan ustadznya yang pasti) dan para penontonnya malah joget-joget
dangdutan. Pantaskah ramadhan dihormati dengan cara yang seperti itu?
Bagi individual yang mungkin belum mendapat
hidayah untuk bisa menghormati Ramadhan maka itu urusannya dengan Allah dan tak
mempengaruhi orang lain. Dan buatku acara-acara sosial seperti yang aku bilang
sebelumnya bukankah ditayangkan di media elektronik alias TV yang ditonton
ribuan bahkan jutaan orang. Jelas saja akan mempengarruhi orang lain. Alhamdulillah
ketika pengaruh yang mereka dapatkan adalah sisi positifnya, tapi jika sisi
negatif yang tertangkap oleh otak dan hati mereka bagaimana? Bukannya mereka
mendengarkan dan meresap ceramah yang disampaikan para ustadz tapi malah sibuk
menikmati merdunya suara artis dan joget-joget yang tak jelas juntrungannya. Dan
bukankah hal ini juga mengajarkan hal
yang tidak baik bagi anak-anak yang juga banyak nonton. Bisa saja mereka
akan beranggapan tak masalah jika ramadhan di isi oleh hal-hal semacam acara
tersebut. Padahal Ramadhan penuh berkah dan akan lebih berkah jika di isi
dengan ibadah kepada Allah, tilawah, sholat, dzikir, dan segala macam ibadah
lain yang jelas lebih sedikit bahkan tak memiliki mudharat.
Allah maha mengetahui segala sesuatu. Ia
tiada pernah melalaikan ciptaan-Nya. Dan Allah adalah sebaik-baik pemberi
balasan. Wallahu’alam bisshowab...
“ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an,sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil)......” (QS. Al-Baqarah 185)
Berharap bertemu Ramadhan tahu depan... (ya)
Menjejak
Tapak Batas Cakrawala
---Yuli Astutik----
Minggu, 12 Agustus 2012
Sekedar Cerita tentang CGTK *SMANSA 2010*
Malam semakin larut saja. Lagi-lagi kali ini
aku insomnia, tidak bisa tidur. Atau karna aku memang sedang tidak ingin tidur?
Entahlah. Jam di hp menunjukkan pukul 00.54 wib, di laptop 00.56 wib, dan jam
dinding yang detak jarum detiknya menemaniku menunjukkan pukul 00.59 wib. Sudah
error kali aku ya, sampe niat banget ngeliatin jam-jam yang ada dirumah.
Semakin malam semakin dingin. Nonton TV tapi
filmnya bikin bingung. Lumayan seru sih, tentang dunia militer AS yang entahlah
banyak hal yang aneh-aneh disitu. Yang ingatannya di hilangkanlah, diganti sama
ingatan yang baru, yang kapten malah disuruh bunuh anak buahnyalah, dan
sebagainya. Aku agak kurang berminat menontonnya. Hanya saja aku biarkan TV
tetap dalam keadaan menyala agar rumah tidak terlalu sepi. Mau sholat atau
tilawah lagi gak bisa. Mau main game udah bosan, dari tadi kerjaan maen game. Mau
nulis sebenarnya bingung mau nulis apa, tapi ya dari pada gak ada kerjaan kan
mending nulis? ya Kan... :D
Lokasi CGTK special Ramadhan |
Kali ini aku ingin bercerita sedikit
pengalamanku dua hari yang lalu, tepatnya tanggal 11 Agustus hari sabtu
kemarin. Pengalaman baru yang lumayan menyenangkan dan jujur juga melelahkan. Sabtu
kemarin aku mengikuti kegiatan yang bertajuk “Campus goes to kampoeng” bersama teman-teman SMANSA Pamekasan
alumni tahun 2010. Kalau tidak salah acara ini pertama kali di usulkan oleh
Arya, mantan ketua Osis saat SMA dulu yang sekarang juga satu kampus denganku
di IPB. Awalnya sih aku gak tau apa-apa, hanya di ajakin untuk ikut kumpul
angkatan 2007. Menurutku sih acara ini lumayan dadakan karena waktu untuk
mempersiapkan semuanya sembilan hari dari kumpul pertama hari kamis tanggal 2
Agustus. Kumpul pertama yang dihadiri sekitar 30 puluhan anak, atau mungkin
lebih, atau kurang, membahas konsep kasar acara yang akan kami adakan. Kurang efektif
sih karna waktunya cuma sejam gara-gara banyak yang telat dan waktunya hampir
buka puasa. Akan tetapi kumpul selanjutnya berjalan cukup efektif sehingga
acara tersebut bisa berjalan dengan cukup lancar. Ada tiga jenis acara, yakni
baksos, mengajar, dan buka puasa bersama. Aku sendiri tidak membantu banyak
atas terselenggaranya acara ini karena beberapa kali tidak bisa ikut kumpul
ataupun ikut membantu persiapan, dan juga bisa sedikit membantu di hari H. Tapi
aku seneng aku bisa berpartisipasi di acara yang sungguh luar biasa ini. Yah,
aku senang.
CGTK dimulai dengan berkumpul di rumah salah
satu teman bernama Esy jam tujuh pagi. Sambil menunggu teman-teman yang lain,
persiapan berangkat pun di lakukan. Waktu itu aku sedikit telat karena masih
ada yang harus dikerjakan dirumah. Sekitar jam delapan kami berangkat, ada yang
pake mobil, ada juga yang naik motor, aku sendiri ikut mobil salah satu teman
karena medannya yang cukup susah jadi yang naik motor cuma yang laki-laki. Sedikit
insiden nyasar terjadi, sepertinya penunjuk jalan yang ada di mobil depan agak
sedikit lupa jalan menuju lokasi CGTK kali ini. Kebablasan sampe ke
pelosok-pelosok yang jauh dari rumah warga. Teman yang satu mobil dengan ku
berceloteh, “ini mah bukan kebablasan lagi, tapi jalan-jalan” hahaha... emang
bener sih, kita jalan-jalan karena lumayan jauh juga. Setelah berbalik arah
kembali, untunglah ada Rafli, Kadiv acara, yang akhirnya jadi penunjuk jalan
hingga bisa sampai ke lokasi. Oia, lokasi CGTK kali ini di daerah Plakpak,
tepatnya MI Miftahul Ulum 2, Kebun Sari, Desa Plakpak, kecamatan Pagantenan,
Pamekasan.
Sebelum mulai mengajar, panitia melakukan
briefing terlebih dahulu dengan sesama panitia dan kepala MI Miftahul Ulum 2. Panitia
yang ikut saat itu sekitar 20 orang lebih. sesi mengajar kali ini dibagi
menjadi tiga kelas, yakni kelas kesehatan, agama, dan ilmu pengetahuan. Terjadi
penggabungan kelas antara kelas 1 dan kelasm 2, kelas 3 dan kelas 4, serta
kelas 5 dan kelas 6. Sistem pengajaran di rolling tiap kelas. Aku sendiri
kebagian mengaja di kelas agama. Sebenarnya sih lebih banyak mainnya yang
dimana main disini disisipi dengan materi-materi. Bahasa kerennya edukasi entertaiment atau edutainment. Nah, kelas pertama kali
yang saya dan Dita (PJ kelas agama juga) adalah kelas 5-6. Disana aku isi
dengan cerita tentang kisah-kisah di zaman Rasulullah, yakni tentang
sahabat-sahabat Rasul seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, dan Bilal. Anak-anak
serius mendengarkan dan terlihat antusias karena banyak hal-hal baru yang beru
mereka dengar. Saat aku cerita tentang Bilal yang seorang menjadi muadzin di
jaman Rasulullah, mereka kebingungan saat aku bertanya apaitu muadzin. Mereka belum
tau apa itu muadzin, dan akhirnya setelah mereka tau, mereka terlihat senang
mengenal kosa kata baru dala kamus pendidikan mereka. Namanya anak kecil, saat
aku minta salah satu dari mereka untuk mencontohkan adzan, mereka semua (yang
laki-laki tentunya) pada tertunduk malu-malu. Pada gak mau kalo disuruh maju. Akhirnya
yah terpaksa gak jadi meskipun pada akhirnya aku berhasil menarik salah satu
dari mereka saat meteri agama hampir selesai. Hehehe... :D oia, Dita dan Tanti
juga memberikan beberapa game buat mereka agar tidak terlalu bosan mendengarkan
materi. Berlanjut ngajar di kelas gabungan kelas 1-2. Waduh, ini nih, jomplang
banget dah. Baru aja selesai ngajar di
kelas 5-6 yang udah lumayan bisa dikontrol dan udah cukup mengerti, eh langsung
masuk ke kelas 1-2 yang sangat sulit dikendalikan. Ada yang bicara sendiri
dengan temannya, gak mendengarkan penjelasan. Waduh, aku sama Dita jadi
kewalahan. Untung ada si Tanti, Hefdi ama Brom yang bantuin. Satu jam berlalu
dengan main, nyanyi ala ala anak kecil menghafal (sifat wajib Allah, sifat
mustahil Allah, rukun iman, nama-nama malikat, dll) dan membagikan banyak
hadiah. Jujur saja, saat itu aku kurang
persiapan dalam meyiapkan materi pembelajaran. Jadinya kurang maksimal dalam
mengajar. Tapi alhamdulillah semua berjalan lancar.
Setelah mengajar kelas 1-2, waktunya
istirahat sholat dzuhur, dan selanjutnya mengajar di kelas 3-4. Berhubung aku
dan Dita sudah kewalahan mengajar, aku minta Arya dan Ajang (yang juga PJ kelas
Agama) untuk gantian mengajar. Dan taukah kalian apa yang di ajarkan Arya? Teman-teman
yang lain termasuk juga aku sampe ketawa ngakak di luar kelas mendengar apa
yang di ajarkan Arya. Arya sih cuma bercerita, sama kayak aku saat ngajar di
kelas 5-6, tapi masalahnya yang diceritakan itu tentang perang salib. Jomplang banget
kan? Kelas 5-6 aja gak tau apa artinya muadzin, ini udah belajar tentang perang
salib, hahaha... Sebenarnya sih gak papa, kisah Muhammad Al-fatih sudah harus
mereka dengar sejak dini. Alhasil, kami percaya deh sama apapun yang Arya
sampein, semoga aja efektif dan melekat di otak anak-anak itu. Ajang juga
mengajarkan tentang kebersamaan dalam bekerja, istilah asinganya Amal Jama’i,
tapi versi anak-anak. Kalo dalam basa Madura , alakoh arèng-bhàrèng. Oia, ada juga neh panitia yang gak kebagian ngajar. entahlah siapa oknum yang memulainya, panitia yang gak ngajar ini malah maen game di posko alias kantor pengurus, ckckckck... #gelenggelengkepala
Setelah sesi mengajar selesai, agenda selanjutnya adalah baksos
pada pukul dus siang. Tapi berhubung saya ada keperluan jadinya aku pergi
sebentar ke rumah Tanti (adik angkatan di IPB) dan kembali saat teman-teman
ternyata udah nyebar membagikan bahan pokok. Karena kami ceritanya ketinggalan,
akhirnya aku dan Tanti keliling deh nyari teman-teman yang lain naik motor. Kebetulan
tim pembagian sembako ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok satu yang
di PJ-kan sama Andi (kalo anak-anak bilang sih tukan foto alias paparazzi,
hehehe) naik motor, dan kelompok kedua jalan kaki yang di-PJ kan sama Deny. Nah,
kebetulan aku dan Tanti juga naik motor, jadinya aku nyusul teman-teman yang
juga naik motor. Meskipun agak ragu jalan yang kami lalui bener atau enggak,
akhirnya kami bertemu juga dengan kelompok satu itu. Menyusuri daerah pedesaan
untuk membagikan sembako ke rumah-rumah penduduk yang kurang mampu. Belum jam
tiga kami sudah kembali ke sekolah yang menjadi posko sementara. Tepatnya di
kantor pengurus MI Miftahul Ulum 2. Setelah istirahat dan sholat, acara kembali
dilanjutkan dengan pemberian motivasi dari kakak-kakak kepada adik-adik MI
Miftahul Ulum 2. Yah, gak aneh-aneh sih, motivasi seputar cita-cita mereka. Selain
ada yang memberi motivasi, teman-teman yang lain sedang ribut nyiapin konsumsi
untuk buka puasa bersama.
Sekitar pukul 17.30 wib adzan berkumandang dan kami akhirnya
berbuka puasa bersama di pelataran masjid yang ada di depan sekolah. Nama masijidnya
aku lupa, hehehe :p namanya juga anak-anak, ya pasti ribut itu sudah biasa. Setelah
sholat magrib berjama’ah, kami makan bersama-sama. Kebetulan ada beberapa anak
yang tergesa-gesa mau pulang karena takut gak ada yng jemput. Maklum saja,
daerah di sana kalo malam cukup gelap karena merupakan daerah persawahan yang
jarang penduduk dan juga minim lampu penerangan. Acara akhirnya selesai sekitar pukul 18.30
wib yang ditutup dengan seremonial
non-formal dengan kepala sekolah serta kades, yakni penyerahan bingkisan dari
panitia serta sumbangan berupa baju-baju dan buku-buku, serta penyampaian kesan
pesan juga ungkapan terimakasih. Panitia akhirnya pulang dan tiba dirumah Esy
sekitar pukul 19.15 wib dan langsung ditutup ala pembubaran panitia. Wajah-wajah
teman aku lihat sangat lelah, akan tetapi tersirat keceriaan di wajah mereka. Yah,
tentu saja kami senang acara kali berjalan dengan baik dan lancar walau tak
sempurna.
Foto-foto kegiatan CGTK Special Ramadhan... versi lengkapnya bisa diliat di album teman saya disini.
Hayo loh, pada maen game... :D |
Olahraga siang-siang,,, jalan kaki nganter sembako... |
Pak Guru Icang |
Panitia Narsis dikit boleh lah... :p |
sssttt,,, lagi serius... |
Trio kesehatan... :D |
Pak ketua CGTK |
gaya dikit abis nganter baksos :D |
briefing crew CGTK |
Kadiv Acara |
ngerangkap jadi tukang parkir pak? wkwkwk :p |
LOL |
ngajar kelas 1-2 |
begaya dikitlah... |
adik-adik lagi belajar cuci tangan... |
Kata Arya mengutip dari surah Ar-Rahman,
“Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Karena Allah telah memberikan karunia yang lebih
pada kami untuk mengadakan menyuseskan acara CGTK Special Ramadhan kali ini. Maka
seharusnyalah syukur selalu kita panjatkan atas kebesarannya. Semoga acara ini
menjadi permulaan dari kuatnya ikatan tali silaturrahim antar panitia dan
seluruh alumni SMANSA 2010, juga dengan para siswa MI Miftahul Ulum 2 dan
segenap masyarakat daerah Plakpak, serta
semoga acara seperti ini tidak berhenti di tahun ini saja, akan tetapi berlanjut untuk
tahun-tahun selanjutnya nanti. Dan tentu saja semoga acara ini bermanfaat untuk
semua elemen yang berpartisipasi, dan Allah selalu menertai kita...
Allah ma ‘ana...
Crew CGTK dan Siswa-siswi kela 3-4 Mi Miftahul Ulum 2 |
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. Tuhan menggembirakan mereka denan memberikan Rahmat, keridaan, dan syurga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal didalamnya. Mereka kekal di dalamnnya selama-lamanya. Sungguh di sisi Allah terdapat pahala yang besar.” (At Taubah : 20-22)
Amin.... :)
Dan sekarang di laptop sudah pukul 02.54, di Hp 02.52, sedangkan
jam dinding pukul 02.57 wib. *bener-bener udah error* Yang lain udah pada bangun buat sahur, aku malah
belum bisa tidur, huffftttt.... tapi tak apalah, setidaknya bisa bantu ibu
nyiapan makan sahur... :D
Menjejak Batas Cakrawala Biru
---Yuli Astutik---
Senin, 06 Agustus 2012
Karena Ada Bidadari di Bumi
Begitulah KEKASIH,
yang telah memberiku banyak hal,
dan akan menawarkan banyak hal,
Rahman dan Rahim-Nya,
menyentuh sejak awal kehidupan.
Pantas bila KEKASIH,
menginginkan kita menjadi rahmat bagi seluruh alam,
karna Asma-Nya hadir dalam setiap penciptaan,
dalam setiap huruf yang membentuk sebuah nama,
atau serangkaian kalimat,
DIA akan hadir,
selalu ada...
dan akan terus menyertai,
terbaca ataupun tidak,
disadari ataupun tidak,
dimaknai ataupun tidak,
utuh DIA meniupkan napas pada semesta.
Rahmat-Nya tak memilah dan tak memilih,
menyapa apa saja, siapa saja,
bahkan untuk sesuatu yang belum lagi sempat memiliki sebuah nama.
DIA mengajarkan manusia untuk melakukan hal yang sama.
Tapi tidak demikian dengan Rahim-Nya.
Rahim tidak dimiliki setiap manusia.
Rahim memilah dan memilih.
Rahim demikian istimewa.
Dalam diri seorang wanita ia ada.
Tapi tak setiap wanita berkesempatan menyambungkan rahimnya dengan Rahim-Nya.
Hanya seorang Ibu...!
Ya, hanya seorang Ibu...!
Yang telapak kakinya ada surga!
Beruntunglah Engkau, wahai Ibu!
Pada langkahmu dijanjikan surga.
Pada rahimmu, jalinan kasih mampu menembus cakrawala,
bersambung dengan Rahim-Nya.
Seorang Ibu dan rahimnya,
adalah sejatinya cinta.
Rahim bukan hanya sayang,
bukan hanya sentuhan.
Rahim menuntut pengorbanan,
kesediaan berpeluh membawa beban,
kesediaan memberikan bukan hanya untuk diri sendiri,
kesediaan untuk dititipi,
hingga kesediaan untuk sakit, disakiti, bahkan berkorban nyawa.
Pantas bila Rahim-Nya hanya menyapa mereka yang meyakini,
mereka yang siap mengabdi,
mereka yang siap dibebani,
mereka yang siap berbagi,
mereka yang siap mati,
untuk tegaknya panji-panji Illahi.
Demikianlah Rahim-Nya,
memilah dan memilih,
pemilik cinta sejati.
Kutipan dari novel
"KARENA BIDADARI ADA DI BUMI"
yang telah memberiku banyak hal,
dan akan menawarkan banyak hal,
Rahman dan Rahim-Nya,
menyentuh sejak awal kehidupan.
Pantas bila KEKASIH,
menginginkan kita menjadi rahmat bagi seluruh alam,
karna Asma-Nya hadir dalam setiap penciptaan,
dalam setiap huruf yang membentuk sebuah nama,
atau serangkaian kalimat,
DIA akan hadir,
selalu ada...
dan akan terus menyertai,
terbaca ataupun tidak,
disadari ataupun tidak,
dimaknai ataupun tidak,
utuh DIA meniupkan napas pada semesta.
Rahmat-Nya tak memilah dan tak memilih,
menyapa apa saja, siapa saja,
bahkan untuk sesuatu yang belum lagi sempat memiliki sebuah nama.
DIA mengajarkan manusia untuk melakukan hal yang sama.
Tapi tidak demikian dengan Rahim-Nya.
Rahim tidak dimiliki setiap manusia.
Rahim memilah dan memilih.
Rahim demikian istimewa.
Dalam diri seorang wanita ia ada.
Tapi tak setiap wanita berkesempatan menyambungkan rahimnya dengan Rahim-Nya.
Hanya seorang Ibu...!
Ya, hanya seorang Ibu...!
Yang telapak kakinya ada surga!
Beruntunglah Engkau, wahai Ibu!
Pada langkahmu dijanjikan surga.
Pada rahimmu, jalinan kasih mampu menembus cakrawala,
bersambung dengan Rahim-Nya.
Seorang Ibu dan rahimnya,
adalah sejatinya cinta.
Rahim bukan hanya sayang,
bukan hanya sentuhan.
Rahim menuntut pengorbanan,
kesediaan berpeluh membawa beban,
kesediaan memberikan bukan hanya untuk diri sendiri,
kesediaan untuk dititipi,
hingga kesediaan untuk sakit, disakiti, bahkan berkorban nyawa.
Pantas bila Rahim-Nya hanya menyapa mereka yang meyakini,
mereka yang siap mengabdi,
mereka yang siap dibebani,
mereka yang siap berbagi,
mereka yang siap mati,
untuk tegaknya panji-panji Illahi.
Demikianlah Rahim-Nya,
memilah dan memilih,
pemilik cinta sejati.
Kutipan dari novel
"KARENA BIDADARI ADA DI BUMI"
Ya Allah.......
Semoga kelak aku menjadi seorang perempuan dan seorang Ibu yang sejati....
Amien......
Semoga kelak aku menjadi seorang perempuan dan seorang Ibu yang sejati....
Amien......
*sedang berharap*
Menjejak Batas Cakrawala Biru
---Yuli Astutik---
Label:
Imajinasi,
Impian,
Perjuangan,
Tanggung jawab
Minggu, 05 Agustus 2012
Icons Blogger
Kita ada karena kebersamaan.
Walau berbeda dengan ragam latar belakang yang kita punya, kita tau kita tak
hanya sekedar teman, tapi sahabat seperjuangan. Setahun yang lalu kisah ini
dimulai, dan kini kalian sungguh jadi bagian istimewa dalam kisah-kisahku.
Langganan:
Postingan (Atom)