Akhirnya.....
Berjumpa lagi dengan saya yang seorang penulis amatir. Sudah
sangat lama rasanya tidak posting di blog ini, postingan terakhir hanya berupa
kutipan sebuah syair tentang dakwah bukan tulisan yang lahir dari tangan saya
sendiri. Maka benar-benar matirlah saya ini. Udah tulisannya belum cukup
bermutu, ditambah gak produktif juga dalam menulis. Entah karena saya mulai
disibukkan dengan dinamika kampus atau saya yang sok sibuk di kampus. Kalau
bilang saya sibuk, saya belum sesibuk seperti Alkadri yang aktif di berbagai
kegiatan dan komunitas dan juga disibukkan dengan berbagai tugas kuliah tapi
dia tetap poduktif dalm menulis dan posting di blognya yang bisa dilihat
disini atau disini. Saya juga belum seperti teman-teman saya yang lainnya yang meskipun
dilimpahi amanah yang begitu banyak tapi tetap berusaha untuk produktif dalam
bidang baik itu menulis, gambar, bahkan nyanyi sekalipun. Nah saya hanya sok
sibuk di kampus, padahal sebenarnya dengan berbagai kesibukan itu, waktu-waktu
senggang yang saya rasakan masih sangat sering. Dan ternyata saya masih belum
bisa mengefektifkan waktu senggang saya itu untuk menulis. Alasan utamanya
adalah sifat saya yang masih suka malas untuk mengerjakan sesuatu, sifat buruk
yang harus segera dihilangkan, dan ternyata belum hilang-hilang juga sampai
sekarang.
Nah, sekarang kita kembali ke topik yang sebenarnya ingin
saya ceritakan. Ini tentang beberapa orang teristimewa dalam hidup saya,
tentang pengalaman-pengalaman yang saya alami dan tentang sebuah releksi dan
hikmah yang saya dapatkan selama saya menghilang dan tidak posting di blog ini.
Kemungkinan postingan ini akan sangat panjang, jadi jangan bosan yak... XD
Awal tahun 2012 saya mulai disibukkan dengan beberapa hal,
terutama mulai disibukkan dengan kuliah di semester empat yang dimulai pada
bulan februari. Gak terasa saya sudah 1,5 tahun di IPB, rasanya baru kemarin
menjalani masa-masa MPKMB, entah disambut ataupun menyambut. Nah, selain
kesibukan di kuliah, sejak januari saya mulai disibukkan dengan agenda
organisasi yang saya ikuti. Tingkat dua di IPB saya isi denga mengikuti dua
organisasi yakni DPM Fakultas Ekonomi Manajemen dan menjadi utusan DPM FEM
untuk menjadi anggota MPM KM IPB dimana saya juga terpilih enjadi BPH di
organisasi tersebut. Dua organisasi tersebut merupakan ranah yang sangat baru
bagi saya dimana pada tingkat satu saat di asrama saya tidak ikut organisasi
apapun di kampus, hanya sekedar jadi pengurus gedung asrama. Maka jadilah saya
harus banyak belajar tentang dunia legislatif dan konstitusi yang memang banyak
menyita waktu untuk rapat, rapat, dan rapat. Memang itulah tugas seorang DPM
dan MPM, rapat.
Selain disibukkan dengan kuliah dan organisasi, saya juga
disibukkan dengan sebuah kewajiban. Kewajiban seorang muslim untuk mensyi’arkan
ISLAM. Gak muluk-muluk sih, saya hanya ingin mengaktifkan rohis kelas
departemen saya di departemen Manajemen IPB. Alhamdulillah, sejauh ini selama
kurang lebih sembilan bulan sejak masuk departemen, Rohis kelas manajemen sudah
mulai hidup dengan berbagai kegiatan syiar dan semoga saja akan terus
berkembang seiring berjalannnya waktu.
Dengan berbagai kesibukan itu, hampir saja saya melupakan
sesuatu. Ulang tahun salah seorang teman terbaik saya yang jatuh pada bulan
februari yang juga merupakan puncak kesibukanku meskipun masih dalam masa liburan UAS semester ganjil. Sebenarnya
sih bukan lupa kalau dia ulang tahun pada tanggal 9 Februari kemarin, tepatnya
lupa dan gak sempet saking (sok) sibuknya untuk memberikan ucapan. Alhasil
dengan rencana memberi kejutan untuk
memberi hadiah sebuah tulisan pendek tentang dia, tapi lagi-lagi saking (sok)
sibuknya hadiah tulisan itu belum terealisasikan sampai saat ini, dua bulan
telah lewat dari hari ulang tahunnya. Dan dalam dua bulan itu saya sungguh
benar-benar membuat dia kecewa karena saya cuekin, tiap kali dia sms sering
saya abaikan secara sengaja untuk surprise, tapi bukannya bikin surprise malah
bikin dia kesal sama saya. Saya jadi benar-benar gak enak sama teman saya itu,
seolah-olah saya teman yang melupakan teman terbaiknya, yah lagi-lagi alasan
yang saya berikan kemarin adalah kesibukan, sok sibuk –lagi-.
Kemarin saat saya pulang kampung ke Madura dikarenakan ada
acara nikahan, yang jelas bukan saya yang nikah,hehe. Nah saat pulang itulah
kesempatan saya untuk ngasih kejutan buat teman saya itu, jadinya sebelum
pulang saya udah beliin hadiah neh buat dia. Sayangnya dia ternyata gak pulang
ke Pamekasan karna UTS katanya, jadinya saya hanya berniat untuk mengantarkan
hadiah yang saya beli itu kerumahnya untuk dititipkan ke ibunya saja biar ntar
jadi kejutan tersendiri. Masalahnya, saya kalo dirumah bawaannya makin malas
ngapa-ngapain, jangankan untuk keluar rumah, dirumah aja kerjaannya cuma makan
ama tidur. Alhasil, karna kemalasan saya itulah yang membuat saya mengantarkan
hadiah kerumah teman saya itu pada hari terakhir sebelum saya ke Bogor dan
tanpa sepatah pesan apapun. Kalo seandainya buka saya titipkan hadiah itu sama
ibunya, itu hadiah bisa dianggap hadiah kaleng yang misterius, hehehe... XD
Dan sepatah pesan itu ingin saya sampaikan disini, semoga
yang bersangkutan membacanya...
Kawan, tak terasa tujuh tahun telah kita lewati bersama dalam suka maupun duka. Dari zaman SMP yang masih ingusan, sampai masa SMA yang mulai kenal arti cinta, hingga kuliah dan proses menuju dewasa yang matang. Meski terpisah jarak, kau tau hati kita selalu bersama. Do'aku akan selalu bersamamu, karna kau telah menempati ruang istimewa dalam hatiku. Dan kau akan selalu menjadi sahabat terbaik dalam hidupku.
Atin Hasanah,,,, I Miss You Forever... :D hehehe
Oke, untuk teman-teman pembaca postingan ini, tunggu
postingan selanjutnya.... :)